Puncta 09.04.20 Kamis Putih: Merendahkan Diri

0
347 views
Ilustrasi: Merayakan Kamis Putih di Stasi St. Theresia Sungkai yang masuk wilayah Provinsi Riau bersama umat Batak Katolik dan Romo Avien Pr. (Maria Sylvista)

Yohanes 13:1-15

BANYAK daerah atau tempat mempunyai tradisi membasuh kaki. Penerimaan tamu, acara perkawinan di beberapa tempat ada acara membasuh kaki.

  • Makna pertama dari tindakan itu adalah hospitalitas atau keramahtamahan. Seorang tamu dihormati dengan dibasuh kakinya. Kaki kotor karena berjalan jauh. Makna kedua adalah perendahan diri. Pembasuhan kaki dilakukan oleh hamba atau budak. Dengan membasuh kaki, orang merendahkan diri menjadi hamba.
  • Makna ketiga, berhubungan dengan hospitalitas tadi, si pembasuh kaki bertindak sebagai tuan rumah.

Pada perayaan Kamis Putih ini, ada banyak tindakan simbolik Yesus yang mengandung makna yang dalam. Ia menyiapkan pesta perjamuan. Yesus bertindak sebagai tuan rumah. Ia mengumpulkan murid-murid-Nya.

Karena ini merupakan “Farewell Party” mungkin Dia ingin memberi kenangan terindah bagi mereka. Yesus menanggalkan jubah-Nya dan mengikat pinggangnya dengan kain lenan. Ia menaggalkan status-Nya sebagai guru yang dihormati.

Lalu mengikat pinggang-Nya dengan kain lenan.

Ini adalah ciri seorang hamba yang bertugas melayani. Biasanya murid melayani guru. Tetapi kini Guru melayani murid. Tuhan menjadi manusia, bahkan memilih menjadi hamba. Ini sebuah kebalikan kontras.

Inilah tindakan keteladanan. Yesus menjelaskan hal itu. ”Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.”

Keteladanan itu wajib kita lakukan antar saudara. Itulah pesan penting yang harus kita lakukan.

Petrus tidak mau dibasuh. Kalau tidak dibasuh, ia tidak mendapat bagian dalam Diri-Nya. Sebagai tuan rumah Yesus membasuh kaki Petrus.

Petrus menjadi tamu-Nya. Dan jika kita ikut dibasuh, juga kelak akan boleh masuk ke rumah Bapa-Nya. Mendapat bagian dalam Aku berarti juga mendapat warisan dalam Kerajaan-Nya.

Sikap merendahkan diri ini adalah teladan Kristus yang nyata. Kita diwajibkan melakukan juga bagi saudara-saudari kita. Jika kita mau melakukannya, kita akan mendapat bagian dalam Diri-Nya.

Perayaan Kamis Putih ini adalah amanat bagi kita untuk merendahkan diri seperti Kristus yang adalah Guru dan Tuhan telah merendahkan Diri-Nya.

Tercium aroma bawang putih.
Sang pangeran menjauhkan diri.
Pada hari raya Kamis Putih.
Ada teladan untuk merendahkan diri.

Cawas, kamis Putih hati putih…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here