Puncta 10.01.20 Lukas 5: 12-16: Date Rape

1
609 views
Ilustrasi: Yesus dan Petrus. (Ist)

KITA mengenal istilah “Date Rape” karena kasus RS yang mencuat menjadi berita heboh di seantero Inggris, bahkan mendunia. Ia harus menghadapi 190 kasus perkosaan. Ini kasus terbesar di Inggris, bahkan mungkin di dunia.

Seorang pemuda Indonesia yang terpelajar, kaya, sukses, namun harus menghadapi ancaman hukuman seumur hidup di Manchester.

RS melakukan date rape yakni meminta, memohon dan merayu dengan pura-pura menolong si korban yang sedang teler, mabuk, diputus pacarnya, bingung karena pulang kemalaman, tak ada taksi, tak ada tempat menginap. Ia membawa mereka ke apartemennya seperti berkencan. Tetapi ujung-ujungnya adalah pemerkosaan.

Dalam bacaan Injil hari ini, seorang kusta memberi pelajaran kerendahan hati, keikhlasan, dan kepasrahan. Ia tersungkur datang kepada Yesus dan memohon, ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”

Dia berkata, “jika Tuan mau.” Dia sangat santun memohon dan tidak memaksa. Dia percaya Tuhan bisa menyembuhkannya, tetapi dia tidak mau memaksa Tuhan.

Kadang kita itu baru punya kedudukan atau kekayaan sedikit aja, langsung main perintah ini, main kuasa kepada orang lain. “Aja Dumeh” atau jangan sok.

RS punya segalanya. Ia punya uang dan kekayaan. Ia pandai, sedang mengambil doktoralnya di Inggris. Ia menggunakan semuanya itu hanya untuk memperdaya orang lain demi kepuasannya sendiri.

Orang kusta itu datang memohon, bahkan dengan tersungkur, tetapi ia tidak memaksa Yesus harus melakukannya. Yesus jatuh belaskasihanNya kepada orang kusta itu dan Ia berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”

Yesus ingin agar orang kusta itu datang kepada imam. Imamlah yang berwenang mengeluarkan pernyataan bahwa ia sudah tahir. Dan disuruh mempersembahkan kurban untuk pentahiran.

Tetapi orang kusta itu justru menyiarkan kesembuhannya kepada orang banyak, sehingga tersiar kabar tentang Yesus. Yesus tidak mencari pujian, hormat atau popularitas. Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat sunyi dan berdoa.

Marilah kita meniru orang kusta itu, yang dengan rendah hati dan tidak memaksa Tuhan. Tuhan itu mahakuasa. Dia paling tahu apa yang kita butuhkan.

Beli gorengan
Dapatnya menjes
Percaya pada Tuhan
Semuanya akan beres

Cawas, hujan gerimis

1 COMMENT

  1. Maaf, saya mohon kita mendoakan Raynhard Sinaga agar suatu saat ia bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Kami mohon ??

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here