Puncta 10.02.19 Minggu Biasa V Yesaya 6:1-2a.3-8; Lukas 5:1-11 Duc In Altum

0
955 views
Ilustrasi: Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheik-Ahmad-el-Tayeb di Abu Dhabi UEA, 4-Februari 2019-by Paul Haring.

HARI Selasa, 5 Februari 2019 ada peristiwa besar dalam kehidupan umat beriman. Bukan karena hari itu adalah Tahun Baru Imlek, tetapi Paus Fransiskus mengadakan misa di Stadion Sayed Sport City, Uni Emirat Arab.

Peristiwa yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah hubungan Vatikan dan UEA. Setelah 800 tahun yang lalu, St. Fransiskus Asisi bertemu Sultan Mesir tahun 1219.

Sebelumnya Paus dan Imam Besar Al Azhar Sheikh Ahmed al Tayeb menandatangani dokumen bersejarah tentang persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan guna menangkal radikalisme dan terorisme.

Paus memasuki jantung terdalam Jazirah Arab Teluk. UEA adalah negara Arab Teluk pertama yang menjalin kerjasama dengan Vatikan untuk membangun toleransi antar umat beragama.

Salah satu contohnya adalah di Distrik Al Mushrif, Abu Dhabi ada Masjid bernama Shaikh Mohammad Bin Zayed. Namun, sejak Rabu, 14 Juni 2017, bertepatan dengan hari ke-19 Ramadan, namanya berubah menjadi Mariam, Umm Eisa — Masjid Maria, Bunda Isa.

Dalam ajaran Nasrani, Isa adalah Yesus.

Dalam Bacaan Injil hari ini, Yesus menyuruh Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan”.

Simon Petrus adalah murid yang ditunjuk untuk menjadi pemimpin gereja. Sekarang Paus adalah pengganti Simon Petrus, Pemimpin gereja Katolik sedunia. Peristiwa kunjungan Paus ke Uni Emirat Arab bisa dimaknai dalam Injil hari ini sebagai perintah Yesus untuk bertolak ke tempat yang dalam.

Perjumpaan dengan Imam Besar Al Azhar adalah bagian dari tugas untuk menebarkan jala. Jala itu berisi perdamaian, keadilan, toleransi, kerukunan antar umat manusia, kerjasama saling menghormati satu sama lain.

Perintah untuk bertolak ke tempat yang dalam juga diberikan Yesus kepada kita semua. Dimanapun kita berada, kita diajak menebarkan benih-benih perdamaian, cintakasih, kerukunan, toleransi, saling menghargai sebagai umat manusia.

Marilah kita meninggalkan zona nyaman untuk bertolak ke tempat yang dalam.

Memang sulit, berat, berbahaya, tetapi Yesus telah memanggil kita, “Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia”.

Marina menari di menara
Di atas menara Marina menari
Marilah kita pergi menebarkan jala
Tuhan tak biarkan kita sendiri

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here