TUHAN YESUS memperluas arti kekerabatan. Saudara tidak hanya diartikan dalam hubungannya dengan saudara sedarah. Tetapi lebih luas daripada arti harafiah saja.
“Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraku laki-laki, dialah saudaraku perempuan, dialah ibuku”.
Demikian ditegaskan oleh Yesus. Dia mau menunjuk dua hal.
- Pertama, saudara bagi Yesus adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Siapa pun juga tanpa pandang bulu. Kita diajak terbuka, inklusif. Asal orang itu melakukan kehendak Allah yaitu kebaikan, cintakasih, keadilan, kebenaran, maka dia adalah saudaraku.
- Kedua, Yesus menunjuk langsung bahwa ibu-Nya dan saudara-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Teladanilah.
Ciri sebagai saudara adalah tindakan atau perwujudan kebaikan Allah. Dalam bacaan pertama ditunjukkan sebaliknya. Karena dosa membuat Adam dan Hawa tidak menunjukkan kebaikan Allah. Mereka justru saling menyalahkan, lari dari tanggungjawab, mencari kambing hitam. Mereka membebankan kesalahan pada orang lain. Tindakan Adam dan Hawa itu bukan perilaku sebagai saudara.
Marilah kita membangun persaudaraan dengan melihat kebaikan sesama kita. Selamat merenungkan. Berkah Dalem.