Puncta 11.05.19 Yoh 6:60-69: Yesus Menantang

0
1,010 views
Bima mencari air suci.

KETIKA diberitahu oleh gurunya, Pandita Druna, bahwa untuk mendapatkan Banyu Suci Perwita Sari yakni ngelmu kasampurnaning urip, Bima harus masuk ke dasar samudera raya. Mengetahui betapa sukarnya syarat mengikuti ajaran gurunya, saudara-saudara Bima menyarankan untuk mundur saja.

Puntadewa, kakak Bima berkata, “Urungkan niatmu untuk berguru pada Pandita Druna. Dia hanya ingin mengarah kematianmu.”.

Tetapi Bima tetap teguh pada pendiriannya, bahwa apa yang diajarkan gurunya adalah benar. Ketika Druna sekali lagi menantang muridnya, “Apakah engkau Bima, murid terkasihku, akan mundur seperti saudara-saudaramu?”

Bima menjawab, “Aku seorang ksatria. Tidak akan mundur sebelum apa yang kucari dapat kutemukan yakni ngelmu kasampurnaning urip, seberapa pun berat jalan yang harus kutanggung”.

Bima lalu terjun ke dasar samudera. Ia berjumpa dengan Sang Hyang Wenang dan dijelaskan apa artinya kehidupan sejati, kasampurnaning urip.

Setelah Yesus selesai mengajar tentang Roti Hidup, banyak dari murid-muridnya mundur.

“Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”

Mereka tidak sanggup mencerna perkataan Yesus. Mungkin mereka berpikir, ajaran ini sangat kasar. Bagaimana orang harus makan dagingNya dan minum darahNya?

Mereka tidak mau repot-repot mengikuti ajaran yang sulit. Mereka hanya mau yang mudah dan menyenangkan saja. Misalnya mereka senang Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan.

Maka kemana pun Yesus pergi, mereka mengikuti supaya dapat kenyang.

Tetapi diajak berpikir yang keras dan beriman yang dalam, mereka bersungut-sungut. Mereka mundur dengan teratur. Sekali lagi Yesus menantang murid-muridNya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”

Simon Petrus menjawab, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Simon Petrus seperti Bima, ia tidak mau mundur sejengkal pun.

Petrus telah mengerti siapakah Yesus itu. Yesus adalah utusan Allah. SabdaNya adalah sabda kehidupan kekal. Untuk memperoleh sesuatu yang berharga itu memang butuh perjuangan keras. Tidak ada hadiah jatuh dari langit begitu saja.

Untuk memperoleh hidup kekal, kita harus mengikuti Yesus memanggul salib. Tuntutan Yesus memang berat. Tetapi bagi mereka yang setia mengikutiNya, hidup kekal akan diberikannya. Mau mundur jugakah anda?

Berdiri tegak di atas wadas
Memandang langsung ke matahari
Kata-kata Yesus memang keras
Menantang kita untuk teguh berdiri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here