Yohanes 14:21-26
BALADEWA adalah guru bagi Duryudana dalam olah gada. Baladewa sedikit berpihak pada Duryudana karena istri mereka adalah kakak beradik. Erawati menjadi istri Baladewa. Banowati menjadi istri Duryudana.
Ketika Baratayuda, Baladewa mendukung Duryudana. Duryudana sangat mengasihi Baladewa. Apa yang dikatakan Baladewa selalu dilaksanakan. Waktu itu Duryudana perang tanding melawan Bima.
Baladewa memberi isyarat kepada Duryudana dengan teriak-teriak dari pinggir gelanggang, “Eling…yayi.. eling… yayi..eling…” itu adalah kode kepada Duryudana untuk memukul “pilingan” atau dahi Bimasena. Kresna tidak kurang akal. Dia memerintahkan Petruk untuk memberi isyarat kepada Bima.
Petruk berteriak, “puwa…ndara….puwa……puwa ndara.” Puwa artinya “pupu kiwa” atau paha kiri. Kelemahan Duryudana ada di paha sebelah kiri. Bima mengayunkan gada Rujak Polo ke paha kiri Duryudana dan seketika itu rebah tak berdaya.
Yesus berkata kepada para murid waktu perjamuan perpisahan, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Dan barangsiapa mengasihi Aku, dia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku-pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan Diri-Ku kepadanya.”
Duryudana sebagai murid mengasihi Baladewa gurunya. Ia melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.
Begitu pula Werkudara mengasihi Kresna sebagai penasehatnya. Ia melakukan apa yang dikatakan kepadanya. Kendati sebatas isyarat, bagi orang yang saling mengasihi tahu apa maksud dari perintahnya itu.
Yesus pernah bersabda, “Kamu adalah murid-Ku jika kamu melakukan apa yang Ku-perintahkan kepadamu.”
Tandanya kalau kita mengasihi Yesus adalah kalau kita memegang perintah-Nya dan melakukannya. Perintah-perintah mana yang kita lakukan sebagai wujud kita ini mengasihi Yesus? Apakah sabda Yesus itu sungguh ada jejaknya dalam tutur kata dan tindakan kita setiap hari?
Perintah Yesus itu bisa kita terjemahkan dalam wujud nyata dalam hidup sehari-hari, entah untuk diri sendiri, keluarga, anak-anak, atau dalam masyarakat atau di tempat kerja. Pendek kata tindakan kita dapat menjadi perwujudan sabda-sabda-Nya.
Maunya beli mobil corola.
Malah dihantam virus corona.
Kita ini adalah murid-Nya,
Jika kita melakukan perintah-Nya.
Cawas, tetap semangat…