Puncta 12.01.20 HR Pembaptisan Tuhan: Martabat Sakramen Baptis

0
863 views
Ilustrasi: Liturgi pembabtisan dilakukan Paus Fransiskus dengan menuangkan air di dahi Ny. Anastasia, satu-satunya katekumen asal Indonesia yang menerima pembabtisan oleh Paus di Basilika St. Petrus di Vatikan saat Misa Malam Paskah 2019. (Vatican News)

Matius 3:13-17

HARI ini gereja merayakan Pembaptisan Tuhan Yesus di sungai Yordan oleh Yohanes. Peristiwa ini mau menyatakan tentang ketaatan Yesus kepada kehendak Allah dan pemaklumanNya sebagai Putera Allah.

Ketaatan Yesus pada kehendak Allah dinyatakan dalam dialog antara Yohanes dan Yesus. Yohanes merasa tidak pantas membaptis Yesus dengan berkata, “Akulah yang mesti dibaptis olehMu! Masakan Engkau yang datang kepadaku.”

Yohanes menyadari dan tahu diri siapakah dirinya itu. Bahkan untuk membuka tali kasutNya pun, dia tidak layak. Tetapi Yesus meneguhkan bahwa taat pada kehendak Allah jauh lebih utama daripada soal layak dan tidak layak.

Yesus datang untuk menggenapi kehendak Allah. “Biarlah itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Yesus mengajarkan kepada kita untuk mentaati kehendak Allah.

Dengan pembaptisan itu, Allah memaklumkan bahwa Yesus adalah PuteraNya yang terkasih. Hal itu dinyatakan dalam rupa Roh Allah yang turun seperti burung merpati ke atasNya.

Dan suara dari Surga yang menegaskan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.”

Dengan pembaptisan ini, Yesus dinyatakan sebagai Putera Allah yang taat kepada kehendak BapaNya.

Kita pun diingatkan akan martabat pembaptisan kita. Pembaptisan menyadarkan bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kalau kita anak, maka kita pun ahli waris surgawi.

Martabat baru sebagai anak Allah itulah yang kita peroleh dengan pembaptisan. Kita bisa menerima itu karena kita disatukan dengan Yesus Kristus dalam pembaptisan.

Status sebagai anak Allah itu akan menjadi sempurna jika kita mampu meneladan Yesus yang taat pada kehendak Allah.

Martabat sebagai anak Allah disertai dengan tanggungjawab untuk setia dan taat menjalankan kehendak Bapa.

Inilah panggilan kita sebagai orang-orang yang sudah dibaptis.

Mari kita menjadi anak Allah dengan taat melaksanakan kehendakNya, bukan kehendak kita sendiri.

Baptis tidak menjamin orang masuk surga kalau hidupnya tidak sesuai dengan martabat baptisannya.

Setiap pagi hujan gerimis
Siapkan payung dan jas hujannya
Setiap orang yang sudah dibaptis
Dipanggil mewujudkan kasih kepada sesama

Cawas, saat menanti hujan reda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here