SALAH satu ikon wisata di kota Semarang adalah Lawang Sewu. Sebuah bangunan peninggalan Belanda yang terletak di Bundaran Tugu Muda.
Dalam Bahasa Jawa, lawang artinya pintu. Sewu berarti seribu. Lawang Sewu artinya bangunan dengan seribu pintu.
Disebut demikian karena bangunan itu mempunyai banyak sekali pintu. Kalau tidak percaya, silahkan dihitung sendiri. Saking banyaknya pintu, orang bisa bingung memasuki bangunan itu.
Bisa jadi malah tidak bisa kembali ke pintu semula.
Hari ini dalam Injil, Yesus berbicara tentang pintu. Orang yang masuk tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok disebut pencuri. Seorang gembala masuk kandang melalui pintu. Gembala yang masuk melalui pintu akan didengarkan suaranya. Domba-domba mendengarkan suara sang gembala. Gembala akan berjalan di depan dan domba-domba mengikutinya.
Yesus menegaskan kepada para muridNya yang diumpamakan sebagai domba-dombaNya, “Aku berkata kepadamu, sesunguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu”. Yesus bahkan memberikan jaminan kepada domba-dombaNya, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Gembala yang bertanggungjawab adalah gembala yang menjamin kehidupan segala dombanya. Dia menjamin domba-domba tidak akan kekurangan tetapi justru mengalami segala kelimpahan.
Jika di kandang ada banyak rumput dan persediaan makanan, maka domba-domba itu akan tenang dan nyaman hidupnya. Mereka tidak akan gaduh mengembak-mengembik gelisah karna kelaparan.
Yesus adalah pintu sekaligus gembalanya sendiri. Pintu yang membawa domba-domba menuju kandang yang aman. Yesus adalah gembala yang memberi hidup bagi semua dombaNya. Kita bersyukur karena hidup kita sebagai domba Kristus dijamin olehNya. Di dalam Ekaristi Kristus memberi jaminan keselamatan kepada kita. Marilah kita senantiasa mensyukurinya,
Ke Megamal membeli krupuk
Krupuk dibuat dari ikan belida
Jangan sampai kita salah masuk
Masuklah melalui pintu utama
Berkah Dalem