“KITA harus bangga akan salib Tuhan Kita Yesus Kristus.”
Lagu yang kita nyanyikan tiap Hari Raya Wafat Kristus itu sungguh menyadarkan kita bahwa karena salib-Nya kita diselamatkan. Kebanggaan orang Katolik justru terletak pada kematian Yesus. Kalau Yesus tidak mati di salib sia-sialah iman kita.
Demikian kesimpulan St. Paulus.
Salib kita pajang di ruang tamu, di mobil dan dimanapun. Salib adalah album kematian. Aneh sekali para pengikut Yesus ini. Seumumnya kalau di ruang tamu biasanya yang dipamerkan adalah album perkawinan, wisuda, lulus ujian, sertijab, atau foto tokoh hebat. Tetapi orang katolik memajang album kematian yakni salib Yesus. Ini adalah kebanggaan. Lebih dari itu adalah keyakinan kita bahwa tidak ada keselamatan kekal selain dalam salib itu. “Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup kekal”.
Selain sebagai album kematian. Di balik itu mau mengatakan betapa besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Itulah makna salib yang kita pakai setiap hari.
Kita harus bangga untuk itu. Kita sudah dicintai sedemikian besar lalu apa balasanmu? Benda gaib benda keramat. Karena salib kita selamat. Berkah Dalem.