Lukas 18:1-18
MBAH MANGUN adalah penjual tempe di Pasar Kembang. Ia setiap hari menjajakan tempenya di dekat pintu masuk pasar. Ia berharap tempenya dibeli orang.
Belum lama anaknya yang kuliah di Bandung berkirim surat minta dikirimi uang. Anaknya berharap bisa membayar kost. Ibu kos sudah mengingatkan agar sewa kos tidak terlambat.
Karena memikirkan anaknya yang kuliah di tempat jauh, pikirannya menjadi galau. Akibatnya, tempe yang dibuat tidak jadi. Tetapi dia dikejar-kejar supaya segera punya uang.
Tiap malam dia berdoa mohon kepada Tuhan supaya usahanya berhasil. Apa pun yang dia buat, selalu “nyenyuwun” memohon pada Tuhan, supaya diberi kelancaran.
Pagi itu dia pergi ke pasar, walaupun tempe yang dibuat belum jadi. Dia menunggu lama. Tidak ada yang membeli tempenya karena tidak bisa langsung dimasak. Ketika pasar sudah sepi, ia masih sabar menanti, sebuah mobil berhenti di depan pasar.
Seorang ibu turun dari mobil dan bertanya apakah ada yang jual tempe.
“Niki kula gadhah tempe Den. Ning menika dereng dados.” (Ini saya punya tempe Bu, tetapi belum jadi) katanya.
“Kebetulan Mbok. Saya mencari tempe yang belum jadi karena mau saya kirim ke Kalimantan.” Kata ibu itu.
Harapannya setiba di Kalimantan, tempe itu sudah jadi sempurna.
Akhirnya dia memborong semua tempe Mbah Mangun. Betapa gembira hati Mbah Mangun. Doanya dikabulkan Tuhan. Kesabarannya menunggu dijawab oleh Tuhan.
Tempe yang belum jadi itu laku terjual. Dia bisa mengirim uang untuk anaknya di Bandung.
Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya untuk tidak jemu-jemu berdoa. Perumpamaan tentang janda dan hakim itu mau menggambarkan bagaimana Allah tidak mungkin diam saja. Allah selalu mendengarkan doa-doa umat-Nya.
“Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya. Ia akan segera menolong mereka.” Kata Yesus. Para murid diminta untuk tidak jemu-jemu berdoa meminta kepada Tuhan.
Apakah kita sudah berusaha sungguh-sungguh? Bagaimana sikap kita kalau doa kita belum dijawab Tuhan, apakah kita putus asa dan berhenti berdoa?
Ada anak muda yang tidak putus asa. “We have to PUSH, Pray Until Something Happens”, katanya. Berdoa terus menerus sampai sesuatu (yang kita doakan) terjadi. Mari kita pun jangan berhenti berdoa terus.
Ada gaduh di tetangga sebelah.
Orang menari penuh gelak tawa.
Tuhan tak akan pernah lelah,
Mendengarkan doa orang yang percaya.
Cawas, pengin sendiri…