Puncta 15.01.20: Akhir Sang Raja Pop

0
359 views
Michael Jackson by Vanity Fair

Markus 1: 29-39

KEBUTUHAN dasar manusia yang paling tinggi adalah dihargai. Orang mengejar popularitas supaya bisa dihargai atau dihormati. Kadang orang menggunakan segala cara agar bisa terkenal.

Kita semua tahu bagaimana Michael Jackson, King of Pop dunia mencapai puncak popularitasnya. Kabar kematiannya yang mendadak menggemparkan jagad musik pop.

Diketahui belakangan bahwa raja pop dunia itu over dosis obat penenang. Begitu pula yang dialami oleh Whitney Houston, teman seprofesi Sang Raja Pop itu.

Ketenaran dikejar sampai harus mati karena beban berat dari tuntutan para penggemarnya. Orang tidak berani mundur karena dituntut terus berjaya oleh fans beratnya.

Orang sampai kehilangan karakter aslinya karena harus mengikuti tuntutan kemauan follower-nya.

Karena tidak tahan menanggung beban berat itu, maka obat adalah pelariannya. Obat juga yang membuat semuanya finished.

Di Kapernaum, tempat ibu mertua Simon, Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang sakit. Ia menyembuhkan mereka sampai menjelang malam. Banyak orang sakit, dan mereka yang kerasukan setan, disembuhkanNya.

Seluruh penduduk kota “ambyuk” di depan pintu. NamaNya makin dikenal orang banyak. Bahkan setan-setan pun mengenali siapa Dia. Maka Yesus tidak memperbolehkan mereka berbicara.

Orang banyak takjub akan pengajaran dan mukjizatNya. Mereka semua mengikuti Yesus kemana pun Dia pergi.

Ketika pagi-pagi buta, saat Dia masih sembahyang seorang diri, Simon dan kawan-kawannya menyusul dan berkata, “Semua orang mencari Engkau.”

Yesus menjadi bintang baru di antara guru-guru spiritual pada zamannya. Banyak pengikutNya. Banyak orang mencariNya.

Tetapi Yesus tidak mabuk popularitas. Yesus tidak gila hormat. Ia tidak memburu pujian atau prestise.

Yesus berkata kepada Simon, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana Aku juga memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.”

Yesus tidak berhenti pada popularitas, tetapi Ia fokus pada tugas perutusanNya yakni memberitakan Injil kepada semua orang.

Yesus tidak mencari popularitas pribadi, tetapi Ia datang untuk memberitakan Kabar Gembira yang menyelamatkan.

Apakah yang kita cari dalam hidup kita ini? Popularitas semu yang menipu? Atau Kerajaan Allah yang memerdekakan?

Tenggorokan gatal
Sakit menelan air liur
Mari kumpulkan bekal
Untuk perjalanan abadi para sedulur

Cawas, Jurus meredam tongkat ajian

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here