PARA pengebom di Jakarta itu tahu persis bahwa Jakarta adalah megapolitan, Ibukota Indonesia. Apalagi tempat yang dipilih adalah Mako Brimob.
Yang dimaui pengebom adalah supaya berita kejadian itu langsung cepat tersebar ke seluruh dunia. Lain kalau peristiwanya di Beginci atau Sandai atau Waghete, kampung pelosok yang tidak diketahui oleh orang banyak.
Jakarta dipilih pertama supaya gaungnya langsung kemana-mana. Baru kemudian kota-kota lain yang lebih kecil.
Yang dimaui adalah supaya beritanya tersebar ke seantero dunia.
Begitulah Paulus juga membawa masalahnya sampai ke pusat Kekaisaran Romawi. Paulus diadili sampai ke Kaisar Roma. Dengan begitu dia punya kesempatan untuk memberitakan Injil Yesus Kristus sampai pusat kekaisaran.
Jika berita Injil sampai didengar oleh orang-orang di pusat, pasti beritanya akan cepat menyebar sampai ke pelosok-pelosok. Paulus sudah mengabarkan Injil di Yerusalem yang adalah pusat Yudaisme.
Tuhan memanggil Paulus untuk bersaksi sampai ke Roma pusat Kekaisaran Romawi. Untuk membuat gaduh lebah, seranglah pusat sarangnya, maka seluruh lebah akan hingar bingar berdengung ke segala arah.
Paulus menusuk jantung Kekaisaran Roma. Maka Tahun 313 Masehi Kaisar Konstantinus mengumumkan Edict Milano yang mewajibkan seluruh rakyat Romawi menjadi Kristen.
Begitulah karena Paulus bersaksi di Roma, Kekristenan merambah seluruh dunia.
Syukur pada Tuhan kita mengenal Kristus. Maka tekunlah terus dalam iman lewat Ekaristi-Nya supaya kita juga berani bersaksi. Selamat merenungkan.