KATA-kata seorang perwira di Kapernaum itu sering kita ucapkan saat ekaristi ketika imam mengangkat Tubuh dan Darah Kristus. “Ya Tuhan aku tidak pantas Tuhan datang kepadaku, tapi bersabdalah saja maka aku akan sembuh”.
Perwira itu percaya sekali pada Yesus. Dia pasti mampu menyembuhkan. Permintaannya juga bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk hambanya.
Betapa besar kasih perwira itu akan hambanya. Ia merasa tidak pantas Yesus repot-repot datang ke rumahnya. Dia menempatkan diri seperti hamba di hadapan Yesus.
Sikap pasrah seperti itulah yang berkenan pada Tuhan. Yesus berkata, “Di Israel pun iman sebesar ini belum pernah kujumpai”.
Kenapa kita sering mengucapkan kata-kata itu tetapi tidak pernah ada dampaknya? Mungkin karena kurang percaya seperti perwira itu.
Kita hanya mengulang-ulang kata-kata itu tapi tidak ada isinya. Tidak disertai sikap merendahkan diri dan pasrah kepada Tuhan. Maka kata-kata itu hanya kosong belaka. Marilah kita hayati doa-doa dan seruan kita dalam ekaristi, pasti Tuhan akan mengabulkan kita seperti perwira yang percaya Tuhan akan membuat mukjizat-Nya.
Ke pasar beli ikan teri. Dimakan sama ketupat. Ayo sadar merendahkan diri. Tuhan akan buat mukjijat. Berkah Dalem.