YESUS masuk kota Nain. Ada seorang pemuda mati. Anak seorang janda. Seorang janda akan kehilangan pelindung dan penopang ekonomi dari pihak laki-laki (suami, anak laki-laki).
Seorang janda yang masih punya anak laki-laki masih punya harapan akan masa depan. Dengan adanya anak laki-laki, harta warisan suami jatuh ke anak laki-lakinya. Anak lelaki ini akan menopang hidupnya kelak. Maka suatu kepedihan bagi janda yang ditinggal mati anak lakinya. Ia tak punya lagi masa depan.
Melihat kondisi itu tergeraklah hati Yesus oleh belaskasihan. Yesus membangkitkan pemuda itu. Dengan demikian menyelamatkan juga ibunya yang janda itu. Begitu juga waktu Yesus tergantung di salib. Dia tahu waktuNya sudah tiba. Maria sudah jadi janda. Kalau Dia mati. Maria tak memiliki masa depan. Maka Ia minta Yohanes menggantikan posisi-Nya.
Kepada Yohanes, Yesus berkata, “Itulah ibumu”. Dengan begitu, Maria terus hidup mendampingi kita anak-anaknya. Kalau Yesus mudah berbelaskasihan demi menyelamatkan orang yang menderita, kita pun diajak peka terhadap penderitaan sesama.
Beli merica di Cipanas. Djual lagi ke Gemolong. Jika melihat janda tertindas. Tergeraklah hati untuk menolong. Berkah Dalem.