PADA awal tugas pemerintahan sebagai presiden, Jokowi mencanangkan kabinetnya sebagai Kabinet Kerja. Pidatonya bukan kata-kata pemanis basa-basi tetapi diwujudkan nyata. Ketika terjadi saat genting dan kritis yang membutuhkan kerja nyatanya, Jokowi langsung hadir di ground zero.
Saat terjadi bom di Surabaya 13 Mei 2018, Pak Jokowi langsung membatalkan dua acara penting untuk langsung meninjau lokasi di gereja yang terkena bom. Saat gempa di Lombok dan Palu, Pak Presiden berkali-kali hadir langsung untuk memastikan penanganan bantuan segera diberikan kepada korban. Juga saat terjadi kecelakaan Lion Air, Pak Jokowi hadir langsung ke posko pelabuhan Tanjung Priok.
Kerja nyatanya juga dirasakan oleh rakyat perbatasan seperti Papua, Kalimantan dan tempat lain. Itulah kerja kerja dan kerja. Ia memang tidak banyak kata tetapi kerja nyata.
Bacaan Injil hari ini menampilkan tokoh penting sekitar kedatangan Yesus yakni Yusuf, Bapa Yesus, suami Maria. Saat Yusuf mendapat tugas berat dari Malaikat Tuhan, ia segera melakukannya. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Yusuf adalah seorang yang tulus hati dan tidak mau menyusahkan orang lain. Ia langsung bekerja melakukan apa yang diperintahkan malaikat Tuhan. Kerja kerja kerja itulah yang dilakukan Yusuf. Apakah kita berani melakukan perintah Tuhan itu tanpa banyak alasan? Untuk pergi ke misa atau diberi tugas sebagai prodiakon atau pengurus lingkungan saja kita menawar dengan seribu satu alasan kesibukan, tidak punya waktu atau merasa tidak mampu.
Yusuf mengingatkan kita untuk taat melakukan kehendak Tuhan tanpa reserve.
Peti mati dijual satu gratis satu. Tapi orang tak mau memborongnya. Marilah kita saling bahu membahu. Melayani Tuhan dengan sukacita. Berkah Dalem.