Puncta 20.10.20: Selalu Siap Siaga

0
506 views


Lukas 12:35-38

LEGENDA tinju Filipina, bahkan Asia, Manny “Pac-man” Pacquiao selalu siap sedia jika dipertemukan dengan petinju-petinju lawannya. Kendati usia sudah mencapai 40 tahun tetapi Manny setiap hari selalu melatih diri.

Ia juga menjadi senator di Filipina.

Kendati banyak tugas, ia selalu mengadakan latihan fisik, latihan sparing dan kebugaran untuk siap naik ring.

Pelatihnya, Buboy Fernandes mengatakan, “Kapan saja jadwal pertandingan datang, Manny siap bertanding. Ia setiap hari menyiapkan diri, berlatih dan sangat ingin bertanding.”

Terakhir ia mengalahkan petinju AS, Keith Thurman, pada Juli 2019. Semestinya ia naik ring di Bahrain, tetapi karena pandemi covid ini, jadwal pertandingan ditunda.

Namun Manny menyatakan siap kapan pun waktunya tiba.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaknya pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang.”

Menanti itu katanya pekerjaan yang membosankan. Mungkin iya, mungkin tidak. Membosankan kalau dalam penantian kita tidak berbuat apa-apa, alias bengong hanya menganggur.

Menanti bisa sangat produktif kalau kita aktif melakukan tugas-tugas yang bisa dikerjakan.

Saya lebih suka menanti daripada dinanti. Sambil menanti kita bisa membaca buku atau melakukan aktivitas.

Kita tidak akan terlambat dan membuat orang jengkel. Dinanti-nanti itu membuat hati dan pikiran “kemrungsung”, terburu-buru, bikin suasana tidak nyaman.

Adik saya, Romo Joko Susanto, yang bertugas di Muara Bungo itu punya kebiasaan mengisi waktu dengan merajut. Ia mengisi waktu dengan membuat singel yang bisa dibagi-bagi untuk romo-romo baru yang ditahbiskan.

Setiap kali harus menanti entah di bandara atau terminal, dia merajut. Pernah barangnya mau disita oleh petugas bandara karena tidak diijinkan membawa benda tajam.

Tuhan Yesus mengajak kita untuk selalu siap siaga setiap waktu. Siap siaga dengan melakukan tugas-tugas pekerjaan kita.

Siap siaga menjalani kehidupan yang baik bagi Tuhan. Makanya kakek nenek kita selalu menasehatkan agar kita selalu “eling lan waspada”. Itulah semangat siap siaga.

Bunga anggrek satu-satunya,
Yang tiap minggu masih berbunga.
Ingat nasehat sing eling lan waspada.
Itulah senjata untuk siap siaga.

Cawas, selalu ada jalan…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here