BACAAN Injilhari ini adalah kelanjutan dari bacaan kemarin. Yesus mengomentari pemuda kaya yang tidak berani melepaskan hartanya untuk mengikuti Yesus. Yesus membandingkan lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Suatu hari saya berkunjung ke sebuah biara suster-suster lansia. Saya melihat seorang suster tua dengan tekun, teliti membersihkan wastafel sampai cling.
Saya memujinya, “Suster hebat sekali, wastafelnya bersih sih sih sih”.
Apa jawab suster itu?
“Romo, masuk surga itu tidak mudah,” jawabnya.
Orang zaman sekarang banyak kena “KUSTA”. RaKus harTA, raKUS tahTA dan raKUS waniTA.
Kalau sudah mulai rakus, tidak kaya tidak miskin sulit masuk surga. Orang rakus hanya memikirkan diri sendiri. Kalau pemuda kaya itu mau berbagi dengan sesamanya, ia pasti bahagia.
Tuhan berjanji “Setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”
Pengalaman saya, dengan meninggalkan orangtua, saya punya banyak orangtua di mana-mana. Meninggalkan saudara-saudari, justru punya banyak saudara-saudari.
Pepatah mengatakan “tuna satak, bathi sanak” berani kehilangan harta akan mendapat banyak saudara.
Mari kita berbagi. Selamat menikmati berkah Tuhan. Salam Obor Asian salam perjuangan. Indonesia Jaya. Berkah Dalem.