MASIHKAH ada yang ingat theme song film Keluarga Cemara? Salah satu syairnya adalah “harta yang paling berharga adalah keluarga.”
Istana yang paling indah adalah keluarga. Film yang dibintangi Mas Adi Kurdi dan Anneke Putri itu berkisah tentang keluarga kecil, sederhana tetapi penuh cinta dan damai di dalamnya. Di dalam keluarga itu ada suasana saling asih, asah dan asuh.
Sebagaimana theme song film itu, keluarga adalah harta yang tak terkira nilainya. Yesus berkata, “dimana hartamu berada, di situ pula hatimu berada”.
Kalau uang menjadi yang paling berharga, maka dikejar sampai menghalalkan segala cara. Kalau hobi adalah yang paling berharga, misalnya nonton bola, walaupun harus bangun tengah malam dibela-belain. Semua dikorbankan demi piala dunia. Kalau mobil dirasa paling berharga, maka dirawat melebihi istrinya.
Sekarang gadget (HP, iPhone, smartphone, iPad) dianggap paling berharga. Dia hilang, rasanya dunia jadi suram semua. Orang zaman now gak bisa lepas dari smartphone.
Bahkan tidur pun selalu ditemani smartphone. Isteri-suami ditinggal sendiri. Kita boleh mempunyai harta. Tetapi ingat itu bukan tujuan, harta adalah sarana. Kalau sarana sampai menjauhkan kita dari Tuhan dan keluarga, itu sudah tidak sehat lagi.
Yesus mengingatkan, “Kumpulkanlah bagimu harta di surga”. Janganlah mendewakan harta atau barang duniawi karena itu sementara saja. Ada saatnya kita tidak membutuhkan semua itu.
Yang kita butuhkan hanya kasih Tuhan. Mari kita mulai mengumpulkan kasih Tuhan sejak sekarang. Selamat merenungkan. Berkah Dalem. Ada Piala Dunia, tapi ingat besuk tetap misa pagi ya.
