YESUS menunjukkan bagaimana Ia mengajar dengan bahasa komunikasi yang mudah ditangkap oleh orang banyak. Yesus memakai perumpamaan yang sangat dekat dengan kehidupan orang banyak. Dengan begitu orang akan mudah memahami.
Benih dan dunia pertanian adalah sikon yang dihidupi setiap hari oleh mereka. Benih dan tanah dijadikan gambaran bagaimana sabda diwartakan, ditabur dalam hati manusia.
Sabda itu tergantung jatuh di hati yang bagaimana. Kalau hati manusia adalah tanah yang subur maka sabda itu juga akan tumbuh dan berbuah. Namun jika hati itu adalah tanah berbatu, ditumbuhi semak duri atau di pinggir jalan yang sering diinjak-injak orang, maka sabda itu akan mudah layu dan mati. Hati kita ini menjadi tanah yang mana?
Yang subur atau yang keras membatu? Kalau hati subur, buah-buah apa yang kita hasilkan untuk kebaikan sesama? Kualitas hidup macam apa yang dapat kita sumbangkan bagi kehidupan?
Jangan sampai sabda itu ditaburkan dengan sia-sia tanpa berbuah. Selamat merenungkan. Buah pepaya tumbuh di halaman. Dipatuk burung-burung kutilang. Mari buka hati untuk sabda Tuhan. Biar buahnya berkelimpahan. Berkah Dalem.