Puncta 25.02.21 – Aladin Dan Jin Kartubi

0
393 views
Ilustrasi - Aladin (Ist)


Matius 7:7-12

LAGU A Whole New World yang cantik menjadi theme song film Aladin.

Aladin adalah pemuda miskin, “tikus jalanan” yang suka mencuri roti di pasar demi hidupnya. Ia jatuh cinta kepada Puteri Jasmine yang cantik jelita.

Seperti pungguk merindukan bulan. Cinta yang berbeda kasta dan harta jelas tak mungkin berpadu.

Adalah Jafar, perdana menteri yang ambisius ingin menjadi sultan di Agrabah. Ia memanfaatkan Aladin untuk mengambil lampu ajaib di sebuah gua.

Di dalam lampu itu ada jin yang akan mengabulkan segala permintaan.

Aladin tidak sengaja mengusap lampu itu dan keluarlah jin.

Jin Kartubi bersujud kepada Aladin, “Hamba siap memenuhi permintaan Tuanku. Ada tiga permintaan yang boleh tuan minta.”

Aladin minta kekayaan. Jin memenuhinya dengan segala harta berlimpah ruah. Karena dia sedang jatuh cinta kepada Puteri Sultan, Aladin minta kepada jin untuk mengubahnya jadi pangeran.

Jin langsung mengubah Aladin jadi pangeran instan.

Karena status pangeran abal-abal hasil quick count lembaga survey alam gaib, Aladin harus berbohong dan berpura-pura di hadapan Jasmine.

Justru Puteri Jasmine ingin agar Aladin jadi pria ‘gentleman’, jujur apa adanya. Cintanya kepada Aladin, bukan karena kasta dan harta.

Permintaan ketiga yang dibuat Aladin adalah mengubah Jin Kartubi menjadi manusia normal biasa.

Sabda Yesus kali ini sering disalahartikan. Seolah-olah kita seperti Aladin yang mengajukan permintaan kepada jin, dan langsung dikabulkan.

Yesus berkata, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Yesus menekankan bahwa Allah itu bapa yang baik hati. Seorang bapa tidak akan tega jika anaknya meminta sesuatu.

Doa yang dikabulkan itu adalah kemurahan Tuhan semata.

Jika belum dikabulkan, karena Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan. Keinginan dan kebutuhan itu beda. Tuhan ingin memberi yang kita butuhkan.

Mintalah, kamu akan diberi. Tuhan tidak berbicara tentang kapan diberi. Yang memilih waktu adalah Tuhan.

Bisa sekarang, bisa sepekan, sebulan atau bertahun-tahun baru dipenuhi. Tergantung usaha kita untuk terus meminta.

Apakah kita menganggap Tuhan seperti Jin Kartubi, atau percaya kepada kuasa dan kemurahan Tuhan semata?

Ke pesta memakai baju merah.
Turun ke arena ikut berdansa ria.
Tuhan itu Bapa yang maha murah.
Ia mengasihi kita anak-anak-Nya.

Cawas, menuju hari bahagia…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here