YESUS melihat orang-orang memasukkan uang ke peti persembahan. Dilihat-Nya seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti. Uang itu adalah nafkahnya sehari untuk kebutuhan dasarnya. Tetapi semua dipersembahkan untuk Tuhan. Ia makan dari mana?
Kalau uang itu dipersembahkan, seharian ia tidak makan. Ia berpuasa demi Allah. Beda dengan orang-orang kaya. Mereka mempersembahkan uang yang berlebihan. Mereka tetap bisa makan kenyang, tidur nyenyak. Tak perlu pusing-pusing tentang apa yang akan mereka makan.
Itulah mengapa panitia Nobel perdamaian memberikan hadiah Nobel kepada Bunda Teresa dan bukan kepada Lady Diana walaupun mereka sama-sama membantu orang-orang miskin.
Bedanya adalah Lady Diana setelah membantu orang miskin, ia kembali ke istana yang megah. Ia kembali ke istana dan hidup bergelimang kemewahan. Sedangkan Bunda Teresa tetap tinggal bersama orang-orang miskin setiap hari. Janda miskin itu secara total memberikan seluruh hidupnya.
Totalitas itulah yang dipuji Yesus. Bunda Teresa juga memberikan hidupnya bagi orang miskin secara total. Dunia mengapresiasi dengan hadiah Nobel yang tinggi martabatnya.
Bunda Teresa pernah berkata: “Jika kita tidak bisa melakukan hal-hal yang besar, setidaknya kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar”.
Pergi ke sekolah membawa tas. Tapi lupa pakai kaos kaki. Mari memberi dengan totalitas. Pasti Tuhan senang di hati. Berkah Dalem.