Puncta 28.02.19 Markus 9:41-50: Tony Melendez

0
1,702 views
Ilustrasi by Ist.

PERNAH dengar nama Tony Melendez?

Pria kelahiran Nicaragua, 42 tahun lalu terlahir tanpa memiliki lengan tangan. Sejak kecil ia sering diolok dan dibully teman sebaya. Ia belajar memahami keadaannya. Ia tidak memprotes.

Pasti Tuhan punya rencana. Ia bernyanyi dan bermain gitar dengan jari-jari kakinya. Dengan talentanya itu dia menyadarkan teman-temannya untuk punya harapan. Ia banyak berkeliling untuk memberi semangat pada para pemuda atau orang-orang yang yang mengalami keadaan seperti dirinya. “Jangan pernah menyerah,” pesannya dalam setiap kesempatan.

“Kalian memiliki anggota badan yang lengkap, pasti bisa melakukan banyak hal. Tuhan menyayangi kita. Lihatlah saya.” Serunya kepada orang-orang yang merasa tidak punya harapan lagi.

Saat yang sangat membanggakan adalah ketika ia tampil di hadapan Paus Yohanes Paulus II tahun 1987 di Los Angeles, Amerika Serikat. Pujian Paus dan pesannya sungguh menjadi pendorong semangat yang laur biasa. Jadilah penyebar harapan, menumbuhkan harapan bagi sesama.

Itulah yang ia kerjakan sekarang. Ia menjadi motivator melalui lagu-lagu dan penampilannya. Ia tidak menyerah dengan keadaan. Ia tidak menyalahkan Tuhan dengan keadaannya. Ia sungguh percaya kepada Tuhan.

Orang yang tidak “sempurna” justru banyak melakukan kebaikan dan keutamaan, kita yang “sempurna” justru sering mengeluh dan merasa kurang.

Yesus mengajak kita untuk mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan itu bukan terletak pada segi fisik, tetapi dari perbuatan. Kalau fisik kita sempurna tetapi menghalangi perbuatan baik kita, Yesus mengatakan, “Jika tanganmu menyesatkan, penggalah! Jika kakimu menyesatkan, penggalah! Dan jika matamu menyesatkan, cungkillah!”

Tidak ada faedahnya kesempurnaan fisik jika tidak membawa manfaat bagi kebaikan sesama. Yesus lebih mengutamakan kualitas perbuatan daripada penampilan luar yang sempurna. Banyak orang cacat yang justru menginspirasi banyak orang; Tony Melendes, Stevie Wonder, Nick Vujicic, Putri Ariani penyanyi Theme Song Asian Para Games 2018.

Yesus menegaskan, “Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk ke dalam kehidupan, daripada dengan utuh kedua belah tanganmu masuk ke dalam neraka”.

Ketidak sempurnaan fisik tidak menghalangi kita berbuat baik. Perbuatan baik itulah yang menjadi syarat kita masuk ke dalam kehidupan kekal. Marilah selalu bersyukur atas anugerahNya dan menggunakannya demi kebaikan sesama.

Lebah terbang membawa sengat
Hinggap lama di bunga cempaka
Marilah kita terus bersemangat
Menebarkan kebaikan bagi sesama

Berkah Dalem,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here