KALAU ada seorang anak lahir, orang-orang di sekelilingnya akan mencari kemiripan entah dengan ayahnya atau ibunya. “Wajahnya mirip ibunya atau matanya milik bapaknya atau rambutnya keriting kayak ibunya”.
Ada ciri-ciri yang sama antara anak dengan bapak dan ibunya.
Dalam Injil hari ini Yesus berkata, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-ku”.
Apa yang dilakukan anak akan membawa nama baik orangtuanya.
Dalam sebuah iklan di radio, ada anak laki-laki yang berhasil menjadi ketua Regu Pramuka. Ayahnya berkata, “Siapa dulu dong bapaknya”.
Puterinya pandai membuat teh kesayangan orangtua, ibunya memuji, “Siapa dulu dong ibunya”.
Tindakan anak menggambarkan siapa orangtuanya.
Dalam tradisi Jawa, seorang anak harus bisa “mikul dhuwur, mendhem jero”, mengharumkan nama orangtuanya.
Kita sudah menjadi Katolik lama, bahkan ada yang bilang, sejak dalam kandungan ibu sudah Katolik. Tetapi sejauhmana kita sudah mengenal Yesus dan Bapa? Jangan-jangan kita seperti Filipus yang berkata, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami”. Kita tidak sungguh-sungguh mengenal Bapa. Marilah kita setia datang ke EkaristiNya agar semakin mengenal dan akrab dengan Yesus. Selamat merenungkan. (Rm. A. Joko Purwanto Pr)