MENGIKUTI alur bagaimana si buta menjadi beriman sungguh luar biasa. Pada awalnya dia berada di pinggir jalan. Akhirnya ia mengikuti Yesus dalam perjalananNya. Di tengah-tengah ada dinamika iman yang tumbuh berkembang.
Dia mengalami tantangan dan hambatan yakni ditegur orang banyak, disuruh diam, dihalangi untuk berjumpa dengan Yesus. Tetapi karena dia teguh dalam iman, berseru dalam harapan dan mau melangkah mendekati Yesus maka Tuhan membuka hatiNya dan berkata, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?”
Akhirnya orang itu melihat dan mengikuti Yesus.
Demikian proses iman tumbuh dalam diri kita.
Bartimeus adalah kita. Kita ini juga buta mungkin bukan mata tapi hati. Kita juga mengalami hambatan dan rintangan. Walau begitu, Bartimeus tidak putus asa.
Begitu pun kita tidak boleh putus asa, terus berseru dengan yakin. Ketika kita alami kasih Tuhan tidak ada cara lain untuk membalasnya kecuali dengan mengikutiNya. Apakah anda mengalami proses beriman seperti Bartimeus itu?
Jalan-jalan di Taman Doa Gantang. Bersimpuh dekat Patung Maria. Kalau iman kita hadapi rintangan. Jangan takut untuk terus berdoa. Berkah Dalem.