Home BERITA Puncta 30.04.20: Panis Angelicus

Puncta 30.04.20: Panis Angelicus

0
Tuhanhadir di dalam Sakramen Mahasuci.


Yohanes 6:44-51

KENDATI belum pernah menikmati langsung suara Luciano Pavarroti atau Andrea Bocelli menyanyikan lagu Panis Angelicus, setidak-tidaknya saya pernah tergetar dan merinding saat teman seangkatan di Mertoyudan menyanyikan lagu itu waktu Misa Paskah.

Romo Marjono kini sudah menikmati Panis Angelicus di surga. Syair yang diciptakan oleh Santo Thomas Aquinas itu menggambarkan dalam istilah Jawa “manunggaling kawula Gusti.” Roti para malaikat telah menjadi roti manusia. Roti surgawi telah diberikan. Oh hal yang luar biasa; orang miskin, budak dan orang sederhana dipersatukan dengan Tuhan. Manusia yang berdosa ditebus oleh Allah. Manusia hina diijinkan bersatu dengan Yang Ilahi karena Yesus Kristus.

Sabda Yesus hari ini sungguh luar biasa, “Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga.

Barangsiapa makan daripadanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”

Tidak ada tempat paling nyata sebagai persatuan Allah dan manusia kecuali dalam Ekaristi kudus. Dalam Ekaristi, Yesus memberikan Diri-Nya menjadi santapan kita. ia menumpahkan Darah-Nya untuk kehidupan kita.

Kita semua baik yang kaya dan miskin, presiden dan rakyat jelata, orang hebat dan sederhana, semua sama di hadapan Tuhan. Kita semua diundang oleh Tuhan menyambut Tubuh-Nya. Yesus Kristus diberikan untuk dunia. Ekaristi menjadi tanda “manunggaling kawula Gusti.”

Kalau manna di padang gurun membuat Bangsa Israel mati, Roti yang dari surga ini memberikan hidup kekal. Seorang yang makan dari roti ini akan hidup selama-lamanya. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup kekal. Kita belum bisa bersatu dengan Sang Roti hidup sekarang. Tetapi pada saatnya nanti marilah sesering mungkin menerima Tubuh Kristus yang akan membawa kita pada kehidupan abadi.

Tidur nyenyak diiring suara merdu.
Mimpi bercanda ria di taman bunga.
Tuhan Yesus datanglah segera kepadaku.
Engkaulah Roti hidup yang turun dari surga.

Cawas, teriring suara merdu…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version