SUATU hari, seorang isteri pengin naik pesawat. Tapi suaminya melarang karena mahal. Si isteri tidak kehilangan akal. Dia usul pakai sisa uang belanja yang lama ditabungnya. Sang suami setuju. Mereka mencarter pesawat heli.
“Ada syaratnya ya Pak, kalau charter heli,” kata pilot.
“Syaratnya apa?,” Kata sang bapak.
“Tidak boleh teriak atau ngomong, sekali ngomong kena denda satu juta, dua kali dua juta, gitu seterusnya. Kalau bapak diam akan saya beri hadiah 5 juta,” kata pilot.
“Saya setuju,” kata bapak.
Akhirnya mereka terbang. Pilot itu membuat manuver berbahaya, membelok, memutar, jungkir balik. Setelah selesai, pesawat mendarat.
Sang pilot memuji bapak itu, “Wah hebat sekali bapak tidak bicara sepatah pun”.
Jawab bapak itu: “Saya takut sekali pak, sebetulnya saya ingin bicara tetapi saya tahan biar dapat hadiah 5 juta”.
“Bapak pingin bicara apa tadi?,” tanya Sang Pilot.
“Istri saya jatuh Pak”.
Karena menginginkan harta, suami itu tega diam saja walau istrinya melayang nyawanya agar mendapat harta.
Kisah itu mirip dengan bacaan Injil hari ini. Pemuda yang banyak hartanya itu sedih meninggalkan Yesus tatkala Yesus berkata: “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutilah Aku”.
Pemuda itu sudah baik hidupnya. Tetapi dia hanya berpikir untuk dirinya sendiri. Ketika dia dibelenggu oleh harta, dia dibutakan. Bahkan hidup kekal di surga pun dijauhinya.
Hati-hati terhadap segala hal yang membutakan kita, menghalangi kita memperoleh kehidupan kekal. Salam Obor Asian Games. Berkah Dalem.
