ADA dua pilihan bacaan injil yang bisa dipakai pada hari ini, Yohanes 12:24-26 (Biji gandum harus jatuh dan mati agar menghasilkan buah) dan Lukas 11:42-46 (Kritik Yesus kepada orang Farisi dan Ahli Taurat).
Saya memilih untuk merenungkan dua perikop Injil ini bersama-sama.
Ada tiga karakter kurang baik, yang dimiliki manusia:
- Hidup tanpa kasih dan keadilan.
- Serakah pada penghormatan, dan pencitraan diri tanpa pengorbanan diri.
- Suka melemparkan tanggungjawab, cuci tangan.
Tiga karakter negatip ini dimiliki oleh hampir semua orang. Dan ini yang dikritik oleh Yesus. Bahkan menurur Yesus, melakukan perintah Taurat, tanpa penghayatan nilai dan spirit dasarnya, yakni kasih dan keadilan, maka ini hanya akan dilihat sebagai pencitraan diri yang hampa. Dan dengan itu juga nampak upaya melepaskan tanggungjawab moril dan sosial kepada sesama yang membutuhkan.
Tiga hal ini bukan menjadi karakter murid Yesus.
Maka bagi Yesus, karakter dasar seorang murid-Nya adalah kerelaan berkorban dan kesetiaan dalam mempertahankan iman, walau harus menderita, bahkan rela mati demi lebenaran dan cinta kasih.
Karakter ini nampak dalam perumpamaan tentang biji gandum yang harus jatuh dan mati agar menghasilkan buah berlimpah (Yoh 12:24-26). Karakter murid Yesus ini dihayati oleh St. Ignatius dari Antiokia yang diperingati pada hari ini. Nasihat St. Ignatius: bertahan dalam iman walau harus menderita dan setia mengikuti dan menghayati Ekaristi.
Doaku: Tuhan semoga hari ini saya sanggup setia dalam iman dan menghayati kasih dalam hidupku.