Pada suatu hari sebuah mobil berhenti persis di depan rumah bapak penjaga makam itu. Supir keluar dari mobil dan pergi menemuinya. Di belakang mobil itu duduk seorang ibu yang sudah tua, wajahnya pucat dan kondisinya sangat lemah. Sopir itu meminta penjaga makam untuk meluangkan waktunya sebentar menemani mereka melihat makam putera ibu yang berada di mobil itu.
“Apakah itu ibu Wilson yang setiap bulan mengirim cek untuk membeli bunga untuk anaknya yang telah meninggal?” tanya si penjaga makam.
Sang sopir itu menjawab, “Ya benar.”
Ketika mereka bertemu, Ibu Wilson mengatakan kepada bapak penjaga makam,“Dokter mengatakan bahwa hidupku tidak lama lagi akan berakhir. Hanya tinggal beberapa minggu saja. Karena itulah saya datang mengunjungi makam anakku untuk yang terakhir kali.”
Ibu Wilson nampaknya sangat letih dan kecapekan.
Bapak penjaga makam itu mengatakan, “Saya senang ibu mengirim cek setiap bulan untuk membeli bunga untuk anakmu yang sudah meninggal. Namun orang meninggal jelas tidak dapat lagi merasakan harumnya bunga itu. Ia tidak mampu mencium aroma dan juga tidak akan mampu melihat keindahan bunga tersebut.
Sebagai umat yang aktif di gereja saya sering mengunjungi orang di rumah sakit, yang di penjara dan ditempat-tempat lain. Merekalah yang mambutuhkan bunga itu. Merekalah yang membutuhkan uluran tangan kita. Bunga indah, uluran tangan, dan perhatian sangat perlu bagi mereka yang masih hidup dan bukan bagi orang yang sudah meninggal.”
Ibu Wilson seperti agak terkejut mendengar perkataan bapak penjaga makam itu. Namun ia tidak berkata apa-apa. Dia terus memandang makam anaknya. Dia juga memperhatikan bunga yang berada di sana. Nampaknya ia bisa memahami kata-kata penjaga makam itu.
Setelah sekian lama berada di sana, ibu Wilson bersama sopir berpamitan. Setelah mereka lenyap dari pandangan mata, bapak penjaga makam merasa tidak enak. Ia berpikir bahwa kata-katanya telah menyakiti perasaan ibu Wilson. Apalagi sebagaimana Ibu Wilson katakan bahwa hidupnya tidak lama lagi. Bulan berikutnya memang benar tidak ada lagi cek. Barangkali ibu Wilson telah meninggal. dunia.
Beberapa bulan kemudian, ia terkejut karena ibu Wilson datang kembali. Kali ini dia sendiri yang menyetir mobil. Dia segar, kuat dan sehat. Wajahnya bersinar.
Dengan suara lantang ibu Wilson menyapa penjaga makam, “Kamu benar tentang bunga itu. Karena itulah saya tidak mengirim cek lagi. Setelah kembali ke rumah saat kunjungan kami beberapa bulan yang lalu, saya merenungkan kata-katamu dan saya setuju. Setelah itu saya membeli banyak bunga. Saya antar kepada orang-orang sakit. Mereka senang dan gembira. Pada kesempatan lain saya juga berkunjung ke penjara. Hal sama saya lakukan. Saya bagikan bunga dan mereka menyambutnya dengan ceria. Pokoknya mereka yang di rumah sakit dan di panjara bergembira dan merasa damai. Mereka memperoleh semangat hidup kembali. Dan lebih dari situ saya juga merasa enjoy, gembira, damai dan semangat kembali menjalani hidupku. Dengan itu saya mendapat semangat hidup kembali. Ajaib dan nyata, kesehatanku membaik dan akhirnya pulih total. Dan lihat saya datang dan menyetir sendiri.”
*************
Saudara-saudari terkasih dan teman-teman sekalian, refleksi sederhana yang mau saya bagikan bahwa perjalanan hidup kita selama 2011 mungkin kerap diwarnai dengan pengalaman pahit. Itu bisa karena kita kehilangan orang yang kita cintai. Barangkali relasi antara suami dan isteri tidak kunjung membaik. Doa-doa kita rasanya belum terjawab. Ekonomi yang berjalan seret. Dengan itu anda rasanya kamu tidak bersemangat menyambut hari Natal dan tahun baru.Kamu pesimis menyambut tahun baru. Bagi anda barangkali ungkapan hari esok pasti lebih baik adalah slogan kosong.
Mari kita tinggalkan kesedihan itu di tahun yang lama. Songsonglah kegembiraan baru di tahun 2012. Semangat hidupmu adalah jalan untuk mencapai harapan, mimpi dan anganmu di masa depan. Ingatlah ibu Wilson. Semangatnya telah memberi keajaiban baginya yakni hidup gembira dan kesehatan pulih. Karena untuk untuk meraih semangat itu, kadang kita harus “keluar” dari diri sendiri.
Jangan terfokus hanya dengan diri dan kekuatan sendiri. Dan tentu jangan “selimuti” hidupmu dengan perasaan sedih semata atau perasaan pesimis melulu, tetapi bangkit lagi dengan semangat dan optimis.
Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Di mana ada semangat dan rasa optimis di situ anda mendapat keyakinan bahwa tidak ada yang mampu menyetop dan menghalangimu untuk meraih cita-citamu.Dengan ini saya yakin, kamu akan dapat meraih mimpimu di tahun 2012. Semoga.