Puncta 20.11.22
HR. Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Sam 5:1-3. Kolose 1: 12-20. Lukas 23: 35-43
KASUS perundungan atau bullying terjadi di berbagai tempat. Bahkan di sekolah tempat belajar dan mengajar juga sering dijumpai kasus perundungan.
Yang miris justru tindakan bullying ini dilakukan oleh kepala sekolah di sekolah negeri, guru atau kakak kelasnya.
Mereka merasa punya “kuasa” untuk memaksa, mengejek, menghina, menekan dan memojokkan.
Kasus terbaru terjadi di Sumberlawang, Sragen, Jateng. Seorang guru matematika melakukan perundungan terhadap siswi yang tidak memakai kerudung.
Terkait hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan agar tidak boleh ada lagi kasus guru merundung siswi seperti yang terjadi di Sragen.
“Saya peringatkan dengan keras tentang bullying dan semua guru tidak boleh mem-bully siswa-siswinya dengan alasan apapun. Guru itu tugasnya membimbing dan mengajar, bukan merundungi,” ucap Ganjar.
Beberapa waktu lalu juga terjadi kasus serupa di sebuah Sekolah Negeri di Banguntapan, Bantul. Gubernur DIY HB X bersikap tegas dengan menonaktifkan kepala sekolah dan dua guru Bimbingan Konseling (BK) serta satu guru wali kelasnya.
Dalam Injil, Yesus juga menjadi korban bullying melalui kata-kata, tindakan dan tulisan ketika Dia tergantung di kayu salib.
Pemimpin-pemimpin Bangsa Yahudi mengejek-Nya. Mereka berkata, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan Diri-Nya sendiri, jikalau Ia Mesias, orang yang dipilih Allah.”
Prajurit-prajurit juga membully dengan mengolok-olok Dia. Sambil menawarkan anggur asam, mereka merundung, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah Diri-Mu.”
Perundungan juga dilakukan melalui tulisan di atas kepala Yesus, “Inilah Raja Orang Yahudi.”
Bahkan salah seorang penjahat yang sama-sama digantung menghujat Yesus dengan berkata sinis, “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah Diri-Mu dan kami.”
Hanya ada satu orang yang mengakui Yesus sebagai Raja. Dia adalah penjahat yang juga tergantung bersama-Nya.
Orang itu berkata, “Yesus, ingatlah aku apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Yesus langsung menanggapi penjahat itu dengan kuasa-Nya sebagai Raja. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Hari ini kita merayakan Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Kuasa-Nya ditunjukkan bukan hanya di dunia tetapi juga dalam kehidupan kekal.
Ia akan membawa orang-orang yang percaya memasuki Firdaus. Mereka yang mau menderita bersama-Nya akan memperoleh keselamatan kekal.
Sikap seorang pemimpin dinilai bukan dari kekuasaannya tetapi dari teladan dan tindakannya yang mengayomi, melindungi, dan menjamin keselamatan orang.
Ia berani berkorban bagi orang lain, bukan malah mengorbankan sesamanya. Inilah Raja yang rendah hati, tetapi itulah kewibawaan-Nya. Ia mengampuni kendati sering dibully. Salah satu karakter orang Katolik ya berani mengampuni.
Hujan deras jatuh sepanjang malam.
Air meluap sampai banjir bandang.
Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Ia berkorban demi keselamatan orang.
Cawas, Kristus ingatlah aku jika Engkau datang sebagai Raja.