RAPAT KERJA Tahunan ke-11 Komisi Karya Kepausan Indonesia dan Komisi Karya Misioner Regio Nusa Tenggara kembali digelar, mulai Kamis 23 Juni hingga Minggu 26 Juni di Ketentang-Labuan Bajo, Flores, NTT.
Para utusan yang berasal dari pelbagai keuskupan yang berada di Regio Nusra disambut dengan ramah dan hangat oleh Ketua Panitia, Sr. Gabriela, CB., bersama panitia dari Keuskupan Ruteng.
Kegiatan diawali dengan misa kudus bersama di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Kamis, (23/6/2016).
Selebran utama Mgr. Hubertus Leteng mengucapkan selamat datang pada para peserta yang berasal dari Keuskupan Denpasar, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere Keuskupan Weetebula, Keuskupan Atambua, Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Ruteng. Hadir juga dalam perayaan ini Dirdios Keuskupan Agung Palembang, P. Ignasius Elis Handoko, SCJ.
Dalam homili, Mgr. Leteng menekankan dua hal. Pertama, korelasi internal antara misi dan ketaatan. “Misi tanpa ketaatan tidak mungkin terjadi. Sebaliknya ketaatan tanpa misi adalah sia-sia. Misi harus dilakukan sampai menjangkau semua orang. Misi juga harus bisa merobohkan sekat-sekat budaya, bahasa dan kepentingan,”ujar Mgr. Leteng.
Di akhir kotbah, monsinyur minta agar KKI Regio Nusra berjuang sampai menjangkau ‘orang-orang kafir’.
Usai perayaan ekaristi, rangkaian acara pembukaan kegiatan dilanjutkan di gedung Youth Center Paroki Roh Kudus Labuan Bajo.
Pelbagai mata acara disuguhkan oleh anak-anak SEKAMI Roh Kudus di hadapan Bapak Uskup Ruteng dan para peserta Raker. Juga ada beberapa rangkaian sambutan diberikan dalam acara ini. Di antaranya sambutan Ketua Panitia kegiatan Raker dan sambutan dari Koordinator KKI Regio Nusra, Rm. Herman Y. Babey, Pr., serta Bapak Uskup Ruteng sendiri.
Dalam sambutannya, Romo Babey mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang semakin menggerogoti iman dan moral anak dan remaja masa kini.
“Tidak dapat disangkal kemajuan teknologi digital dan media sosial zaman ini sangat memengaruhi iman dan moral anak dan remaja kita. Maka pada raker kali ini, merupakan kesempatan finalisasi materi pendampingan kepada remaja,”tegasnya.
Beliau juga sempat menyinggung seruan Sri Paus Fransiskus kepada kaum muda dalam kesempatan pembukaan tahun kerahiman ilahi. “Menyikapi persoalan pengaruh teknologi digital dan media sosial, Sri Paus mengajak supaya orang muda segera melawan arus kegelapan dunia dengan kreativitas iman yang diterjemahkan dalam pelbagai dinamika yang memungkinkan banyak orang lebih tertarik kepada kehidupan dari pada kepada teknologi digital”, tambahnya lagi.
Rangkaian acara pembukaan ini ditutup dengan doa penutup yang didahului perkenalan para peserta Raker dan penjelasan alur proses kegiatan.
maju terussss