PADA peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario, Gereja mengingatkan kita akan fakta bahwa Bunda Maria sejak awal Gereja bersama dengan jemaat Kristen. “Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kisah Rasul 1:14).
Bacaan injil menyajikan peristiwa Kabar Gembira, malaikat Gabriel mengunjungi Maria dan membawa pesan Tuhan kepadanya. Malaikat itu berkata, ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (Lukas 1:28).
Salam dari malaikat Gabriel kepada Maria itu dilengkapi dengan ucapan Elisabet tentang Maria. “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Lukas 1:42). Keduanya menjadi bagian inti rumusan doa Salam Maria.
Rangkaian doa Salam Maria itu kemudian membentuk salah satu doa Gereja, yakni Doa Rosario. Dalam doa itu, Gereja merenungkan misteri kelahiran, kehidupan, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus yang disajikan dalam Kitab Suci.
Tampak jelas bahwa Doa Rosario itu merupakan doa yang alkitabiah. Pusat Doa Rosario itu adalah Tuhan Yesus yang dilahirkan oleh Perawan Maria berkat karya Roh Kudus. Mendoakan Salam Maria berarti mewartakan peristiwa Kabar Gembira dan tanggapan penuh sukacita dari manusia atasnya (Lukas 1:42).
Sebagai salah satu doa alkitabiah, Doa Rosario memiliki banyak manfaat dan kekuatan. Tidak terhitung orang yang mengalami pertolongan Tuhan berkat Doa Rosario.
Paus Pius V memerintahkan jemaat di Roma berdoa Rosario siang dan malam ketika menghadapi pasukan Ottoman dalam pertempuran di Lepanto. Berkat doa itu mereka dapat menundukkan tentara Ottoman.
Kini, orang berdoa Rosario dengan pelbagai tujuan. Ada yang mendoakannya dalam peperangan rohani melawan kejahatan. Ada pula yang mendoakannya sebagai sarana merenungkan hidup, wafat, dan kebangkitan Yesus. Pelbagai permohonan menyertai Doa Rosario itu. Benar, doa rosario itu memiliki daya kekuatan yang luar biasa. Apakah Anda pernah mengalami kekuatannya itu?
Sabtu, 7 Oktober 2023
PW Santa Perawan Maria, Ratu Rosario
