REKOLEKSI remaja dan misdinar berlangsung 12 September 2016 lalu di Aula Paroki St. Agustinus Manokwari. Sebanyak 25 orang remaja dari berbagai sekolah dengan kisaran umur 10 hingga 15 tahun ikut berpartisipasi. Mereka adalah para misdinar yang selama ini aktif dalam membantu imam dalam berbagai misa dan ibadat. Beberapa berhalangan datang karena urusan keluarga atau kondisi badan kurang sehat.
“Peran dan Tanggungjawab Misdinar “ menjadi topik perbincangan dalam pertemuan hari pertama kegiatan. Para anggota misdinar membutuhkan pemahaman baik dalam liturgi dan mengetahui tata gerak dan tanggap membantu imam. Hal ini sangat diharapkan Bu Sri Huik dalam kapasitasnya sebagai Pembina Misdinar (Koordinator Seksi Remaja dan Misdinar DEPA).
Sekitar 1,5 jam materi berkaitan dengan peran dan tanggung jawab misdinar ini dibahas dengan sangat menarik. Para peserta rupanya sangat menikmati paparan ini. Untuk menguji pemahaman mereka, maka beberapa pertanyaan pancingan lalu diajukan.
Sesi pertemuan malam harinya diisi dengan kegiatan sharing pengalaman menjadi putera-puteri altar. Kegiatan ini memberi ruang bagi mereka untuk menyampaikan pengalaman pribadi ketika mereka diajak, tertarik, dan pengalaman menjadi misdinar saat pertama kali bertugas. Keseruan ini bisa dirasakan oleh semua yang hadir. Mereka berkisah dengan ragam bahasa khas mereka.
Kesimpulan sharing ini disampaikan oleh Budi Nahiba antara lain terungkap adanya perasaan grogi, malu, saat pertama kali bertugas, namun di kemudian hari malah punya banyak teman baru. Ada peserta menyampaikan dengan menjadi misdinar merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap aktivitasnya.
Di akhir kegiatanhari pertama ini ditutup dengan renungan malam yang sampaikan oleh Budi Nahiba. Keheningan terasa saat remaja yang hadir ini diajak untuk mengingat apa yang telah dilakukan sepanjang hari ini: apakah misdinar telah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan, berkata tidak sopan kepada sesama, dan seterusnya.
Dengan menyadari tingkah laku yang tidak berkenan di hati Tuhan dan sesame, maka para remaja misdinar ini diharapkan remaja ini semakin menyadari pribadi mereka dan bisa menjadi pribadi lebih dewasa dan menjadi panutan bagi kaum seumurnya dalam melayani Tuhan.