- Bacaan 1: Ef 5:21-33
- Injil: Luk 13:18-21
Rumah Tangga atau sebuah keluarga dalam katolik diibaratkan sebagai “Gereja Kecil” atau “Ecclesia Domestica” (LG no 11). Dan ditegaskan lagi oleh Paus Yohanes Paulus II dalam “Familiaris Consortio”, sehingga beliau digelari sebagai “Paus Keluarga”.
Maka, keluarga menjadi tempat pewartaan dan sekolah iman pertama bagi anak-anak (KGK 1666) dan sebagai pusat iman yang hidup (KGK 1656).
Melalui Sakramen Baptis (pencurahan Roh Kudus), keluarga menjadi “Gereja Kecil” yang bukan hanya merupakan sebuah komunitas basis manusiawi belaka. Keluarga juga komunitas basis gerejawi yang mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah.
Sama seperti “Gereja” yang dikepalai oleh Tuhan Yesus sendiri maka “Gereja Kecil” dikepalai oleh seorang ayah (suami). Hal ini ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Gereja di Efesus.
“…karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.”
Sama seperti Kristus yang sungguh mengasihi umat-Nya yang adalah “Tubuh-Nya”, demikian juga suami mengasihi istrinya sama seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri.
Lebih lanjut Rasul Paulus menjelaskan bahwa “relasi suami istri” ini merupakan “rahasia besar” karena mencerminkan hubungan Kristus dan jemaat.
Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan relasi antara:
- Biji sesawi yang sangat kecil dengan burung-burung.
- Ragi yang hanya sedikit itu namun mampu mengkhamirkan sebuah roti.
Biji sesawi meski sangat kecil, namun saat bertumbuh menjadi pohon besar, ia mampu mengayomi dan menjadi tempat yang nyaman bagi burung-burung (bersarang).
Ragi meski hanya sedikit (minoritas) namun mampu mengubah, mempengaruhi tatanan dan menjadi berkat yang dahsyat bagi yang mayoritas.
Suami dan istri, biji sesawi dan burung-burung serta ragi dalam roti adalah merupakan “relasi istimewa” yang saling menjadi berkat satu sama lain.
Pesan hari ini
Relasi suami istri dalam keluarga merupakan “relasi Istimewa”, merupakan cerminan “Gereja Kecil” yang juga mengambil bagian lima tugas Gereja seperti, persekutuan (Koinonia), doa peribadatan (Leiturgia), pelayanan (Diakonia), kesaksian (Martyria) serta sarana penginjilan (Kerygma) yang baru.
“Tidak masalah siapa yang menyakitimu atau menghancurkanmu. Lebih penting adalah siapa yang membuatmu tersenyum lagi.”