Relasi Yesus dengan Para Murid-Nya

0
76 views
ILustrasi: Anggur.

HARI ini, Gereja menyajikan lagi bacaan injil yang pada hari Minggu lalu kita dengarkan (Yohanes 15:1-8). Bacaan ini sangat indah dan mendalam. Lewat ajaran tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya, Yesus menjelaskan relasi pribadi dengan para murid-Nya.

Dia menegaskan bahwa sebagai ranting para pengikut-Nya mesti selalu bersatu dengan Yesus, Sang pokok anggur. “Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15:4).

Betapa pentingnya tinggal di dalam Yesus supaya dapat menghasilkan buah (Yohanes 15:5). Sebaliknya, yang tidak tinggal di dalam Yesus akan dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering (Yohanes 15:6).

Apa artinya tinggal di luar dan terpisah dari Yesus? Ini bukan terpisah secara fisik dari Yesus, melainkan terpisah secara identitas. Misalnya, orang menolak jalan hidup yang Yesus tawarkan. Ini berarti menolak kehidupan atau memilih membusuk dan mati.

Sedang mereka yang berada dalam Yesus menerima kehidupan dan firman yang ditawarkan-Nya. Firman-Nya itu membersihkan mereka (Yohanes 15:3) dari semua yang menghambatnya untuk berbuah.

Jika orang tetap berada dalam Yesus, doa-doanya akan mengakar pada-Nya. Yesus itu menjadi sumber dari kehidupan dan makna hidupnya. Dia tidak mencari nutrisi rohani dan makna hidup dari sumber lain.

Persatuan itu terwujud dalam doa-doa yang bukan pertama-tama untuk dirinya sendiri, melainkan untuk kemuliaan Tuhan (Yohanes 15:7). Tuhan pasti akan mengabulkan doa itu.

Relasi ranting dengan pokok anggur tampak dalam doa dan upaya menghayati firman Yesus. Sebagaimana hidup Yesus untuk memuliakan Bapa-Nya, demikian pula kehidupan para murid-Nya. Siapkah kita mengisi hidup ini untuk memuliakan Tuhan?

Rabu, 1 Mei 2024
Peringatan Santo Yusup, pekerja
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here