
Puncta 11.07.21
Minggu Biasa XV
Markus 6:7-13
SEORANG umat minta tolong berhubung dengan saudaranya yang meninggal. Ia minta dicarikan tim relawan untuk penguburan jenasah.
Saudaranya ini dapat urutan ke 36-di wilayah kabupaten. Sementara tim relawan sangat terbatas.
Hari ini, tim relawan baru menguburkan jenazah urutan ke-36.
Sementara satu tim relawan hanya boleh bertugas sehari sekali. Bisa dibayangkan bagaimana keluarga kebingungan.
Pada waktu layat di tempat lain, seorang anggota tim mengeluh kurangnya tenaga relawan. Apalagi tenaga dari pihak Gereja Katolik sangat minim.
Tim Relawan sangat membutuhkan tenaga-tenaga muda yang mau terlibat.
Ketua Tim Relawan Kecamatan Cawas juga mengungkapkan hal yang sama minta dukungan tenaga relawan terutama dari Gereja.
Sedih rasanya mendengar kenyataan ini.
Saya ajak Tim Unit Reaksi Cepat Paroki untuk menggalang dukungan tenaga bagi relawan kecamatan.
Gereja Cawas memanggil putera-puterinya, terutama kaum muda, untuk bergabung dalam Tim Kubur Cepat (TKC) sebagai relawan di kecamatan.
Dalam bacaan hari ini, Yesus memanggil dan mengutus murid-murid-Nya mengabarkan pertobatan, mengusir setan, dan menyembuhkan orang sakit.
Yesus berpesan agar mereka tidak perlu takut dengan sarana dan prasarana; bekal roti, uang di dompet, baju dan lainnya.
Boleh membawa barang yang penting, misalnya tongkat dan alas kaki sebagai alat keamanan diri.
Mereka diminta fokus saja pada tugas mewartakan keselamatan.
Sekarang ini banyak orang sakit, bahkan rumah sakit sudah penuh. Korban yang meninggal juga tidak sedikit.
Kepada mereka yang sakit dan meninggal inilah para murid diutus.
Mereka juga harus siap bahwa niat baik belum tentu diterima oleh orang lain.
Nabi Amos diusir oleh Amazia, imam di Betel.
Yesus juga mengingatkan, kalau ada orang yang tidak mau menerima dan mendengarkan warta mereka.
“Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.”
Bersiaplah kadang dari kalangan kita sendiri justru menghambat usaha baik ini seperti Amos.
Situasi pandemi ini adalah saat bagi kita untuk bergerak terlibat membantu kesusahan banyak orang.
Apakah anda tergerak menjadi relawan? Sekecil apa pun bentuan akan sangat berguna.
Menunggu pertandingan final piala eropah.
Semoga aliran listrik tidak mati dan putus.
Membantu melayani yang kecil dan susah.
Wajud nyata jadi murid-murid Kristus.
Cawas, ayo terlibat dan bergerak…