Relikwi Kerudung Bunda Maria di Basilika Santo Fransiskus Assisi Italia (1)

0
219 views
Prasasti pengesahan Basilika St. Fransiskus Assisi sebagai “Caput et Matrem” Ordo Saudara Dina. Terdapat di sebelah kiri bagian luar Pintu masuk Basilika Inferior, Santo Fransiskus Assisi. (Romo Fictorium Natanael Ginting OFMConv)

BASILIKA Santo Fransiskus Assisi dibangun atas perintah dari Paus Gregorius IX. Peristiwa ini terjadi satu hari, setelah Fransiskus Assisi dikanonisasi tanggal 16 Juli 1228. Saudara Elias yang dipercaya oleh Paus menjadi arsitek pembangunan basilika ini. Berhasil rampung dikerjakan dan kemudian diberkati tanggal 24 Mei 1230.

Pemberkatan basilika ini sekaligus bersama dengan perarakan jenazah Santo Fransiskus dari makam awal di dalam Gereja San Giorgio di Assisi ke basilika yang baru selesai dibangun ini. Paus menyatakan bahwa Basilika Santo Fransiskus Assisi adalah kepala dan ibu (caput et matrem) dari Ordo Saudara Dina.

Di dalam basilika ini kemudian tersimpan banyak karya seni Lukis dari para mahakarya di setiap abadnya. Mulai dari maestro Francescano, Giotto, Pietro Lorenzetti, Dono Doni dan masih banyak lagi. Di dalam basilika ini juga terdapat makam para pengikut santo Fransiskus dan para kardinal dan bangsawan yang berjasa dan berdevosi kepada santo Fransiskus Assisi.

Di dalam basilika ini juga terdapat relikwi kerudung Bunda Maria.

Basilika Santo Fransiskus Assisi. (Romo Fictorium Natanael Ginting OFMConv)
Ilustrasi – Bentuk pola sebuah kerudung Katolik yang biasa disebut mantilla. (Ist)

Relikwi kerudung Bunda Maria

Relikwi kerudung Bunda Maria di dalam Basilika Santo Fransiskus Assisi -demikian menurut Saudara Felice Autieri OFMConv- sudah ada sejak tahun 1320. Merupakan benda persembahan dari Tommaso Orsini, seorang bangsawan dari Manopello, Italia.

Dikisahkan oleh seorang ahli sejarah Antonio Cristofani bahwa relikwi ini awalnya dipersembahkan oleh penguasa Damaskus Sayf al-Din Tanqis al-Nasiei yang pada waktu itu telah mengambilnya dari seseorang yang tidak dikenal dari gereja di Yerusalem. Ketika kembali ke Italia dan diserang oleh penyakit, Tommaso Orsini bernazar kepada Santo Fransiskus.

Isinya, jika ia mengalami mukjizat kesembuhan akan mempersembahkan relikwi ini kepada Saudara-saudara Fransiskan di Sacro Convento, Basilika Santo Fransiskus Assisi. Atas alasan ini diceritakan oleh Cristofani bahwa pada tanggal 11 Maret 1320 di depan altar makam santo Fransiskus dipersembahkan dan dihormati relikwi tersebut.

Relikwi ini dijadikan oleh penduduk Assisi sebagai rahmat besar dan tumbuhlah devosi kepada kerudung Bunda Maria yang begitu bernilai ini. Setiap kali, kota Assisi dilanda mara bahaya dan penyakit yang berbahaya para penduduk senantisa berdoa dan memperoleh berkat lewat devosi kepada relikwi ini.

Sacro Convento berdampingan dengan Basilika Santo Fransiskus Assisi. (Romo Fictorium Natanael Ginting OFMConv)

Dalam catatan sejarah pada peristiwa wabah yang melanda wilayah Umbria pada tahun 1362, Saudara-saudara Fransiskan dari Sacro Convento, membawa relikwi ini dalam prosesi bersama penduduk diiringi doa-doa, untuk memohon pembebasan dari wabah dan keselamatan kota.

Tradisi lain setiap kali selesai prosesi dilangsungkan berkat melalui pengantaraan relikwi dari atas kubah bagian luar basilika superior (atas) oleh Kustos (Pelayan Utama) Sacro Convento bagi semua umat yang hadir. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here