SANTO Yosef Copertino tinggal di sacro convento selama beberapa tahun. Ia sangat berdevosi kepada relikwi kerudung Bunda Maria. Yosef Copertino selalu mengalami ekstasi, ketika melihat relikwi ini.
Sumber-sejarah mencatat, tanggal 2 Juli 1646 -ketika selesai prosesi meriah- Saudara Ludovico, seorang sakristan, memanggil Santo Yosef Copertino. Ia mengetahui kerinduannya untuk dapat menghormati relikui. Dan sungguh, ketika Santo Yosef Copertino mencium kerudung dengan rasa devosi sangat mendalam, maka tampaklah olehnya Sang Santo terangkat sampai ke pertengahan dari ruang saktristi.
Kesaksian lain dicatat. Tahun berikutnya dan seturut pengalaman Ottavio Aromatari, Santo Yosef Copertino diundang kembali secara personal untuk menghormati kerudung.
Setelah selesai berdoa dan mencium kerudung, terbukalah mulut sang santo dan hanya mengucapkan doa Salam Maria dan kemudian terdorong sekitar delapan langkah ke belakang dan seketika itu juga sang santo terangkat.
Pengenalan dan penelitian relikwi kerudung Bunda Maria
Relikwi awal ini disimpan dalam inventaris pada tahun 1430. Selanjutnya dipindahkan ke tempat sekarang. Terjadi atas kehendak Kardinal Alessandro Peretti, ketika keluarga Camilla telah mempersembahkan satu kapel Santo Yohanes Pembaptis di dalam Basilika Santo Fransiskus Assisi. Terjadi tahun 1604 agar bisa disimpan dengan lebih baik.
Kerudung ini telah menjadi objek studi dari para ahli kain. Sebagaimana dinyatakan bahwa tenunannya kuno dan terbuat dari bisus. Ini sejenis sutera laut alami; diperoleh dari filamen yang dikeluarkan beberapa moluska kerang, ketika mereka menempel pada batu.
Nah, pembuatannya dikembangkan di kawasan Mediterania. Sedangkan karena mahalnya biaya produksi, kerudung jenis ini banyak digunakan oleh wanita-wanita dari lingkungan sosial tinggi; sering dipamerkan oleh para istri tokoh-tokoh berpengaruh di masyarakat saat itu.
Dengan demikian, jadilah semacam kesalehan populer. Sebagaimana tradisi historis mempersembahkan devosi ini kepada “Kerudung Bunda Maria”. Ini ada di Basilika Inferior Santo Fransiskus Assisi.
Umat beriman dan para peziarah dapat berdoa dan menghormati relikwi Kerudung Bunda Maria ini. Dua kali setahun yakni pada 15 Agustus saat merayakan Hari Raya Maria Diangkat ke Surga. Juga pada tanggal 8 Desember pada Perayaan Maria Dikandung tanpa Noda Dosa. (Berlanjut)
Baca juga: Relikwi Kerudung Bunda Maria di Basilika Santo Fransiskus Assisi (1)