Rendah Hati Seperti Yesus Kristus

0
2,967 views

Senin, 28 September 2015
Pekan Biasa XXVI
Za. 8:1-8; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Luk. 9:46-50

Yesus Kristus bersabda, “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.”

KETIKA para murid-Nya berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka, Yesus melakukan tindakan dramatis dengan mengambil seorang anak kecil dan menempatkan di samping-Nya. Dengan itu Yesus menunjukkan kepada para murid-Nya siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Allah. Apa makna tindakan ini bagi kita?

Dengan menaruh anak kecil dalam posisi yang istimewa dan terhormat di samping-Nya, Yesus Kristus hendak mengajarkan kepada para murid dan kepada kita siapa yang yang terbesar dalam Kerajaan Allah. Yang terbesar dalam Kerajaan Allah adalah yang dengan rela merendahkan diri dan bersikap rendah hati. Alih-alih mencari diri sendiri dan kebanggaan dengan diri sendiri, orang yang rendah hati selalu rela mengosongkan dirinya dan bersikap sebagai seorang abdi.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, model kerendahan hati kita. Ia datang untuk melayani, buka untuk dilayani. Ia mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba. Bahkan Ia menderita hingga mati di kayu salib untuk kita.

Tuhan Yesus Kristus, penuhilah kami dengan kerendahan hati-Mu hingga kami mampu mengosongkan diri kami. Semoga kami siap untuk melayani sesama dengan rendah hati, meskipun harus menderita, kini dan selamanya. Amin

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here