Bacaan I: 2Raj. 24: 8-17
Injil: Mat. 7: 21-29
PADA waktu saya menjalani TOK (Tahun Orintasi Kerasulan) di Timor-Timur (Timor Leste), saya ikut seorang teman yang berprofesi sebagai pemborong ke Baucau.
Di sana ia akan membangun Biara Suster. Lokasi di mana akan didirikan biara itu lapisan tanahnya tipis sedang di bawahnya adalah karang.
Menurut teman pemborong, untuk membuat pondasi di karang membutuhkan kerja keras yang luar biasa. Menggali dengan ukuran untuk membuat pondasi butuh berhari-hari.
Sering kali terjadi sudah bekerja seharian tidak kelihatan hasilnya. Bekerja dari hari ke hari, kemajuan yang dirasakan sering tidak dirasakan sebagai sesuatu yang berarti.
Setelah penggalian selesai harus dilakukan pembakaran, karena kalau tidak dibakar maka karang itu masih bisa tumbuh ke atas sehingga akan merusak pondasi dan seluruh bangunan.
Selain kesulitan dalam menggali, kesulitan yang harus dihadapi adalah cuaca panas yang menyengat. Tempat di mana banyak karang adalah tempat yang panas luar biasa.
Dengan demikian untuk membuat fondasi rumah di karang butuh kerja keras yang luar biasa dan waktu yang cukup lama.
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan Matius menganalogikan orang yang mendengarkan SabdaNya dan melakukannya, dengan orang membangun rumah di atas karang.
Bertolak dari pengalaman di atas untuk bisa melaksanakan perintahnya membutuhkan kerja keras dan ketekunan yang luar biasa.
Persoalannya adalah apakah aku mau untuk bekerja keras dan punya ketekunan yang luar biasa?
I