Renungan – Anugerah Allah yang Khusus

0
254 views
Ilustrasi: Berkurban demi anak yang masih kecil dan ternyata berkebutuhan khusus. (Ist)

Selasa, 1 Juni 2021

“TERIMA kasih sudah membuat kami berani jujur,” kata seorang ibu kepada pastor.

“Saya yang harus berterimakasih, karena ibu dan bapak berjuang memberi yang terbaik bagi anak-anak,” sahut pastor itu.

“Sejak anak saya lahir, dan punya kebutuhan khusus seperti itu. Rasanya malu, dan sedih. Hingga saya tidak berani membawa dia ke mana-mana,” kata bapak itu.

“Dia tidak pernah keluar rumah dan bertemu dengan orang lain. Hingga banyak orang yang mengira, kami hanya punya anak satu. Dia yang selalu kami ajak, jika keluar rumah,” katanya penuh sesal.

“Saya telah berdosa, memperlakukan anak saya yang satu ini dengan tidak adil. Bahkan malu membawa serta bertemu orang lain,” kata isterinya menyesali apa yang telah dilakukannya.

“Baru ketika pastor beberapa kali kunjung dan berdoa bagi anak saya dan kami sekeluarga, rasanya timbul penyesalan yang luar biasa,” kata bapak itu.

“Tuhan selalu punya rencana yang indah atas ciptaan-Nya,” kata pastor itu.

“Sejak saya berani menerima anakku dengan sepenuh hati. Lalu mau mengajak dia ke gereja, bertemu banyak orang, membawa dia ke taman. Hidup batinku menjadi tenang dan bahagia, bahkan banyak menerima rezeki dari Tuhan,” kata ibunya menyambung omongan suaminya.

Kasih Tuhan kadang dibungkus aneka warna kesedihan dalam peristiwa yang menuntut kita berlapang dada dan berhati bersih.

Menerima anak yang berkebutuhan khusus itu tidak mudah. Harus melewati rasa malu, rasa sedih, pandangan penuh tanya banyak orang.

Namun, jika sudah bisa menerima dengan sepenuh hati akan ada sukacita dan kebahagiaan yang tiada tara.

Kehendak Tuhan itu indah dan menakjubkan.

Apakah aku berani menyambut kehendak Tuhan meski tidak sesuai dengan mimpi dan harapan kita?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here