Renungan – Bahagianya Dibaptis

0
180 views
Ilustrasi: Baptisan dewasa saat misa Minggu Palma di sebuah Paroki Malang. (Laurentius Suryono)

Renungan Hari Raya Pentakosta

Minggu, 23 Mei 2021

  • Kis 2:  1-11.
  • Gal 5: 16-25.
  • Yoh. 26-27, 16; 12-15.

Semakin ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang maju dengan pesatnya, mampukah manusia tetap berada dan berjalan terarah pada pencipta-Nya.

Ataukah manusia dilibas dalam proses dan kecenderungan “dehumanisasi”.

Memang, semakin dirasa perkembangan pesat, cepat dan komulatif di bidang ilmu pengetahuan dan tekno digital.

Namun banyak pula orang  merasakan prihatin. Beberapa mengalami dan menjadi korban sebuah “kekuasaan tanpa nama”.

Terkesan menggeser kedudukan dan peran Tuhan dalam kehidupan.

Di mana peran Gereja, kita pada waktu ini?

Hari Raya Pentakosta kiranya memberi inspirasi menemukan kembali kesadaran sebagai murid yang diutus untuk mewartakan Kabar Baik; sekaligus tidak melupakan inti pewartaan Injil itu sendiri.

Semakin disadari dan mendesak memohon rahmat kemampuan membedakan apa yang menjadi buah-buah Kerajaan Allah. Dan apa yang menghambat atau apa pun yang bertentangan dengan rancangan-Nya.

Ancaman virus corona yang masih mengancam kehidupan, membuat orang merasa takut, bahkan ada yang putus asa.

Kegembiraan hidup semakin memudar, kurangnya rasa hormat kepada sesama dengan kurang memperhatikan protokol kesehatan, tindak kekerasan yang masih terjadi, ketimpangan-ketimpangan sosial disana-sini.

Gerak spontan Roh

Roh itu menyederhanakan masalah dalam Tuhan demi kebaikan. Roh membangkitkan gairah untuk semakin menjadi murid Yesus.

Roh itu menyatukan, satu iman, satu Gereja dalam aneka budaya. Roh Kudus yang dijanjikan merasuk ke dalam hidup para murid; mengubah dan memberanikan mereka menjadi pribadi-pribadi yang diutus.

Dengan bantuan Roh Illahi mereka dimampukan dan diberanikan mewartakan karya-karya besar Allah dalam aneka bahasa dan bangsa-bangsa.

Bagi Gereja Katolik Konsili, Konsili Vatikan ke II adalah buah-buah pembaharuan dalam Roh Kudus.

Gereja sebagai murid Kristus yang diutus ke dalam dunia.

Sebuah sikap perutusan yang menuntut tindakan meninggalkan sikap puas diri; terbuka dan belajar berani bergerak “keluar” menjumpai sesama, lebih-lebih yang dipinggirkan, itulah salah satu hakekat Pentakosta.

Iman kita adalah iman yang bekerja oleh kasih. Bdk Gal 5: 6.

“Romo, keponakan saya senang sekali. Ia dibaptis dalam Perayaan Ekaristi. Ia diberi kain putih, lambang kesucian Kristus, yang dikenakan kepadanya. Sampai di rumah, ia begitu bahagia dan bangga. Sepanjang hari, ia mengenakan kerudung putih. Betapa ia bergembira. Kami semua tersenyum dan mendoakannya dalam hati. Lilin baptis dan kain putih diletakkan dengan baik di atas meja belajarnya. Ia menulis komitmen dirinya”.

“Syukurlah dan berbahagialah. Bantu dia menjadi anak yang berkenan pada Tuhan dan menyayangi keluarganya ya.”

“Baik Romo. Saya akan menjaganya. Nanti kalau dia nakal, saya akan memberitahu Romo ya. Dia ‘takut’ dengan Romo. Maksudnya sayang.”

Ha… ha…ha… lucu amat dia.

Dalam sebuah kunjungan ke keluarga lain, saya bercerita tentang kebahagiaan itu.

Tak disangka keluarga itu membuka celah rahmat kebaikan bekerja.

“Mo, biasanya kan kain putih itu dipinjamkan. Dan setelah acara baptisan selesai, dikembalikan, bukan diberikan.”

“Hadiah dari Gereja. Betapa Gereja berbahagia menerima putera-puterinya yang baru dalam pelukannya. Mereka disatukan, dikuduskan, disekutukan dalam nama Tuhan Yesus,” kataku.

“Minta contohnya dong, Mo. Saya akan menggantikan semua yang sudah diberikan kepada mereka. Bahkan Kalau Gereja membutuhkan lebih.”

Saya terharu. Gerak hati yang cepat, tanggap tanpa banyak alasan atau berpikir sekalipun.

Bukankah ini adalah Gerak Roh Kudus menjamah hati keluarga itu. Tanpa banyak alasan dan komentar.

Kuasa dan kasih Roh Kudus menyelinap masuk secara lembut dalam setiap pribadi yang mengasihi-Nya.

Roh mengubah hati setiap pribadi; mendorong berani bertindak dalam kebaikan.

Tuhan, bimbing kami kuasa kasih Roh-Mu. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here