Bacaan I: Hos. 8: 4-7.11-13
Injil: Mat. 9: 32-38
Pada saat ada keputusan perayaan ekaristi tanpa umat, beberapa paroki mulai menyelenggarakan misa online. Ketika banyak Paroki di Keuskupan Bandung sudah menyelenggarakan misa online, paroki kami belum menyelenggarakan.
Banyak umat yang bertanya kenapa paroki kami belum menyelenggarakan misa online. Bahkan ada yang sedikit tajam bicaranya dengan mengatakan, masak paroki kami gak mampu menyelenggarakan misa online.
Berhadapan dengan semua pertanyaan dan keluhan itu, saya menjawab bahwa sedang diusahakan. Walapun sebetulnya saya belum mengerti persis bagaimana mengusahakannya.
Ada harapan besar, kami bisa menyelenggarakan misa online sebagai bentuk pelayanan bagi umat di masa pandemi covid 19 ini.
Di saat kami sedang memikirkan, tiba-tiba ada seorang umat yang datang dan mengusulkan untuk membantu menyelenggarakan misa online. Beliau membawa peralatan sendiri, memasang instalasi sendiri, dan menjadi operator. Wow, syukur pada Allah, sejak saat itu paroki bisa menyelenggarakan misa online baik misa Hari Minggu, maupun misa Harian.
Tidak berapa lama ada seorang umat lain lagi yang menawarkan diri menjadi operator. Bahkan ketika melihat computer paroki yang digunakan tidak memadai untuk misa online yang baik, beliau membawa laptop dari rumahnya untuk digunakan, dan masih digunakan hingga kini.
Perayaan Ekaristi online masih berlangsung sampai kini berkat kerelaan dua orang umat yang berani menawarkan diri. Banyak umat yang terlayani dan terbantu hidup rohaninya lewat misa online.
Tawaran keterlibatan dua orang umat untuk membangun instalasi dan menjadi operator misa online membantu kami para imam di paroki kami untuk tetap menjalankan reksa pastoral.
Gereja membutuhkan banyak orang yang terlibat. Saya sering menyebut mereka adalah orang-orang gila; karena mereka mau mengorbankan materi, waktu dan tenaga untuk pelayanan dan sering kali mereka lebih banyak mendapat kritik daripada pujian.
Gereja tumbuh dan berkembang karena adanya orang-orang gila ini. Tanpa mereka, dan hanya mengandalkan para Imamnya maka Gereja akan sulit untuk berkembang.
Syukur pada Allah dalam perjalanan Gereja, Allah selalu menghadirkan orang-orang gila yang memungkinkan Gereja bertumbuh dan berkembang.
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan Matius mengajak kita semua untuk berdoa mohon agar semakin banyak orang gila dalam Gereja. “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
*