Renungan Harian 2 Desember 2020: Lulus

0
462 views
Ilustrasi -- Jajaran pegunungan. (Ist)


Bacaan I: Yes. 25: 6-10a
Injil: Mat. 25: 29-37
 
BEBERAPA tahun yang lalu, ketika sedang jalan-jalan di Yogya, saya melihat seseorang memakai kaos yang punggungnya bertuliskan “Hidup tidak semudah cocote MT”. (Hidup tidak semudah mulutnya MT).

Sebuah tulisan yang sarkas dengan bahasa jawa kasar.
 
Tulisan itu kiranya merujuk pada acara terkenal yang digemari banyak orang di sebuah stasiun televisi swasta. Acara itu adalah acara motivasi yang dipandu oleh motivator terkenal MT.

Sebuah acara yang memberikan motivasi untuk menjalani hidup. Dalam acara itu motivator memberi solusi atas persoalan hidup yang seolah-olah dapat diselesaikan dengan mudah dan sederhana.

Kiranya justru karena selalu menawarkan solusi yang nampak mudah dan sederhana itulah muncul tulisan sarkas di kaos yang saya lihat.
 
Apa yang mau disampaikan penulis tulisan sarkas di kaos itu kiranya mau menegaskan bahwa hal-hal yang tampak mudah dan sederhana itu bukanlah hal yang mudah dan sederhana; akan tetapi membutuhkan perjuangan dan kerja keras luar biasa yang terus menerus.

Kiranya dengan tulisan itu juga mengajak orang untuk tidak terjebak untuk tidak “bermimpi di siang bolong” bahwa persoalan hidup bisa diselesaikan tanpa kerja keras dan perjuangan.

Persoalan hidup bukanlah ilusi akan tetapi sebuah kenyataan yang harus dipeluk. Hanya mereka yang mau memeluk persoalan hidup dan berjuang dengan tekun akan menemukan jalan keluarnya.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini dalam nubuat Nabi Yesaya tentang keadaan Gunung Sion yang mulia bukan untuk menina bobokan umat tetapi sebuah ajakan untuk berjuang dan bergulat untuk menuju Gunung Sion.

Mereka yang tekun berjuang menyiapkan diri dan menata diri, berjaga menantikan datangnya Tuhan boleh masuk ke Gunung Sion.

“Pada hari itu orang akan berkata: “Sesungguhnya, inilah Allah kita yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-natikan.”

Berjuang dari waktu ke waktu mengalahkan diri sendiri dan selalu mengarahkan diri pada tujuan hidup itu itulah perjalanan menuju Gunung Sion.

Maka mereka yang lulus dalam perjuangan itu dia yang akan menikmati keindahan Gunung Sion.
 
Bagaimana dengan aku? Adakah aku akan dinyatakan lulus?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here