Renungan Harian 2 Februari 2021: Menghidupi Tradisi Berdoa di Depan Gua Natal

0
775 views
Ilustrasi: Anak-anak berdoa di depan Gua Natal. (ist)


Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Bacaan I: Mal. 3: 1-4
Bacaan II: Ibr. 2: 14-18
Injil: Luk. 2: 22-40
 
WAKTU saya masih kecil, pada saat Perayaan Natal, ada tradisi yang hidup dalam keluarga kami dan di kalangan umat di paroki kami pada masa itu. Setiap Perayaan Natal ibu selalu menyiapkan bingkisan kecil untuk persembahan kepada “Sang Timur” dan setelah mengikuti perayaan ekaristi natal, kami sekeluarga berdoa di depan gua.
 
Suatu kali saya bertanya kepada bapak mengapa harus berdoa di depan gua dan apa yang didoakan.

“Bapak, ibu menghaturkan puji syukur karena Tuhan sudah mau datang untuk menyelamatkan kita. Bapak,ibu mohon berkat untuk keluarga kita agar keluarga kita menjadi keluarga yang damai, penuh cinta dan berkat seperti keluarga kudus. Nah, Mas Iwan berdoa mohon berkat agar menjadi anak yang baik seperti Sang Timur,” bapak menjelaskan.
 
Sebuah tradisi yang pada saat itu bagi saya menjadi saat yang menyenangkan dalam Perayaan Natal. Sampai sekarang saya masih melakukan kebiasaan itu.

Setelah merayakan ekaristi malam Natal, setelah umat pulang saya kembali sejenak berdoa di depan gua Natal.
 
Saya tidak tahu alasan teologis dan sejarah tradisi berdoa di depan gua Natal itu. Bahkan secara liturgis seharusnya tidak ada gua Natal di dalam gereja.

Lepas dari alasan teologis dan liturgis, sebuah tradisi yang dihidupi dengan benar; artinya sungguh-sungguh mengetahui mengapa itu dilakukan dan pemaknaannya baik kiranya menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri pada Allah.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari sejauh diwartakan dalam injil Lukas, Keluarga Kudus menjalankan tradisi yang hidup pada masanya dengan mempersembahkan Yesus sesuai hukum yang berlaku.

“Maria dan Yosef membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan.”
 
Bagaimana dengan aku?

Apakah aku menghidupi tradisi dalam Gereja dengan kesadaran akan makna dan tujuannya?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here