Renungan Harian 21 Mei 2020 HR Kenaikan Tuhan: Saksi

0
1,301 views
Tunas tumbuhan di lantai keramik by ist
  • Bacaan I: Kis. 1: 1-11.
  • Bacaan II: Ef. 1: 17–23.
  • Injil: Mat. 28: 16-20.


SUDAH berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan sebagian besar dari kita harus beraktifitas di rumah akibat pandemi covid-19. Sudah banyak yang mulai bosan dan jenuh karena harus selalu tinggal di rumah.

Sudah banyak yang mulai bingung tentang hari-hari hidupnya. Sudah banyak yang mulai cemas dan hampir putus asa.

Semua berujung pada satu pertanyaan, “Kapan semua ini berakhir?”.
 
Pertanyaan “kapan semua ini berakhir?” tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti. semua tertelan angin lalu. Namun pertanyaan itu tidak pernah berhenti dan dari hari demi hari menyisakan kegalauan yang semakin dalam.
 
Kiranya situasi semacam ini juga yang dihadapi para murid Yesus. Mereka bertahun-tahun menantikan pemulihan Israel, sebagaimana zaman Daud seperti yang sudah dinubuatkan para nabi.
 
Sebagaimana dikisahkan dalam Kisah Para Rasul, para murid bertanya kepada Yesus kapan waktu pemulihan Kerajaan bagi Israel?

Yesus menjawab: “Engkau tidak perlu tahu masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya. Tetapi kamu akan menerima kuasa dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria bahkan sampai ke ujung bumi.”
 
Kiranya panggilan kita dimasa sekarang bukan untuk bertanya dan mencari tahu kapan pandemic ini akan berakhir; tetapi kita dipanggil untuk memberi kesaksian bagaimana hidup dalam masa pandemic ini.
 
Kesaksian yang pertama dan utama adalah sikap hidup yang penuh harapan. Hidup boleh sulit dan menderita, tetapi aku tidak kehilangan harapan.

Aku berjuang untuk menemukan berbagai cara dan peluang untuk bisa menjalankan hidup. Daya kreatifitas dan daya juang yang lebih tinggi, selalu diupayakan. Tidak takut gagal, tidak takut jatuh, tetapi berani untuk selalu bangkit dan berdiri tegak.
 
Berikutnya dalam masa ini, aku dituntut untuk menyatakan belas kasih Allah. Kerelaan berbagi, tidak hanya berpikir akan kebutuhanku sendiri, dan berani seperasaan dan sepenanggungan dengan saudaraku yang berkekurangan.

Bukankah 5 roti dan 2 ikan bisa membuat kenyang banyak orang dan bahkan bersisa?
 
Saat aku selalu berjuang untuk menjalani hidup di masa pandemic ini tanpa mengeluh dan putus asa, aku mewartakan Tuhan.

Aku mewartakan bahwa hidupku penuh dengan harapan. Maka dengan demikian aku mewartakan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan aku; Dia menyertai aku sampai kapanpun.
 
 Iwan Roes RD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here