Renungan Harian 24 November 2020: Sexy

0
332 views
Ilustrasi -- Seminar bertema akhir zaman. (Ist)


Bacaan I: Why. 14: 14-20
Injil: Luk. 21: 5-11
 
SUDAH amat sering dalam berbagai kesempatan maupun di pelbagai tempat diadakan seminar atau pengajaran tentang akhir zaman. Pelbagai judul seminar yang memikat ditampilkan untuk menarik orang mengikuti acara tersebut.

Judul itu misalnya:

“Mengintip zaman akhir”, “Sekarang tanda-tanda akhir zaman mulai nampak “ dan lain sebagainya.
 
Dengan pelbagai judul dan warta itu banyak orang terpikat untuk mengikutinya; karena mereka berprasangka bahwa para pembicara itu tahu kapan akhir zaman akan terjadi.

Sehingga para pengikut seminar atau pengajaran itu punya harapan besar bahwa setelah ikut seminar atau pengajaran, mereka akan tahu kapan akhir zaman akan terjadi.
 
Saya tidak tahu persis apa isi seminar atau pengajaran tersebut, karena belum pernah mengikuti, dan tanpa bermaksud menghakimi para nara sumbernya, tapi dapat diduga bahwa yang dibicarakan adalah hal-hal yang tertulis dalam Kitab Wahyu, Kitab Daniel atau dari Injil yang bicara tentang akhir zaman.

Saya menduga demikian, karena saya yakin bahwa para nara sumber tidak tahu pasti kapan akhir zaman akan terjadi.
 
Pertanyaan muncul, mengapa tema-tema akhir zaman menjadi tema yang sexy untuk “dijual”?

Akhir zaman adalah misteri besar dalam hidup manusia maka bila ada yang bisa menguak misteri itu pasti menjadi menarik.

Sering kali mereka yang ikut seminar dan pengajaran tersebut lebih ingin memuaskan pengetahuan mereka daripada ingin mempersiapkan diri lebih baik sehingga bila saatnya tiba mereka selamat.
 
Banyak orang, termasuk saya, sering kali merasa puas dan senang ketika menemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang luar biasa. Namun rasa puas dan senang itu seringkali menjebak saya untuk berhenti pada rasa itu.

Saya lupa untuk mengolah, mengunyah dan mencecap-cecap pengetahuan itu sehingga tidak memunculkan gerakkan batin, tidak memunculkan kehendak, apalagi sebuah keputusan untuk bertindak.
 
Kiranya sabda Tuhan hari ini mengingatkan, agar tidak terjebak dengan pengetahuan semata, tetapi yang lebih penting adalah bertindak, menata diri, mempersiapkan diri dari waktu ke waktu agar bila saatnya tiba, aku dianggap pantas.

Sabda Tuhan sejauh diwartakan St. Lukas dengan tegas mengingatkan agar waspada: “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.”
 
Bagaimana dengan aku?

Orang yang menyesatkan atau disesatkan? Orang yang puas dengan pengetahuan atau orang yang berani mengolah apa yang kuterima?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here