Renungan Harian 29 November 2020: Setia

0
367 views
Ilustrasi --Setia sama pasangan. (Ist)


Minggu Advent I
Bacaan I: Yes. 63: 16b-17; 64:1.3b-8
Bacaan II: 1Kor. 1: 3-9
Injil: Mrk. 13: 33-37
 
SORE itu, saya menerima pasangan calon pengantin yang meminta agar saya memimpin perayaan ekaristi penerimaan Sakramen Perkawinan. Saya mengenal calon pengantin perempuan dan keluarganya, karena alasan itu maka mereka meminta saya untuk memimpin Perayaan Ekaristi.
 
Sebagaimana biasa saya lakukan, kalau saya diminta memimpin Perayaan Ekaristi pemberkatan perkawinan, saya meminta bertemu dengan calon pengantin.

Perjumpaan untuk memastikan bahwa mereka sungguh-sungguh memilih hidup perkawinan sebagai pilihan hidup mereka.
 
Dalam perjumpaan itu saya bertanya kepada calon pengantin perempuan: “Mengapa kamu memilih pria ini sebagai calon suamimu? Bukankah sudah lama kamu selalu jalan dan kemana-mana dengan pria lain?”

“He…he, benar romo. Sebetulnya waktu itu, dua cowok ini mendekati saya. Cowok yang romo sebut itu orangnya pandai, aktifis, menyenangkan untuk diajak diskusi, menyenangkan diajak jalan-jalan ke toko buku, kita bahas buku dan bicara tentang situasi masyarakat dan analisanya, pokoknya menyenangkan.
 
Sedangkan yang sekarang mau jadi suami saya, lebih seorang yang sederhana, pekerja keras, dengan dia saya ngobrol tentang hal-hal yang biasa, sederhana. Kami bisa tertawa tentang hal-hal sederhana, kami bisa ngobrol dari hati, menyenangkan juga. Maka waktu itu saya bingung memilih, karena dua-duanya baik, menarik dan saya nyaman dengan keduanya.
 
Sampai suatu ketika saya sakit romo. Cowok yang satu terlalu sibuk dengan banyak kegiatannya, sehingga hampir tidak ada waktu untuk saya. Di saat saya butuh dia, dia gak ada waktu dan dia selalu memilih kegiatan dan aktifitasnya. Dia memberi perhatian, tetapi hanya sekedarnya, bahkan tidak pernah bertanya tentang sakit saya atau rasa saya gimana. Dia lebih banyak cerita tentang aktifitasnya.
 
Sedangkan yang satu ini, lebih perhatian, mau menemani saya, mengantar ke dokter. Pokoknya dia menyediakan diri untuk saya. Bahkan ketika dia lagi sibuk, dia berjuang untuk mengatur waktu agar bisa menemani saya.
 
Saat itu saya menjadi yakin untuk memilih dia. Bagi saya, dia ada dan menemani saya bukan hanya di saat-saat menyenangkan, tetapi juga selalu ada di saat-saat yang sedang sedih dan sakit.  Dia memberikan dirinya sungguh untuk saya. Saya merasa, saya menjadi yang utama untuk dia. Dengan pertimbangan itu saya mantap untuk memilih dia.”

Calon pengantin perempuan itu menjelaskan.
 
Sharing calon pengantin perempuan itu menjadikan saya merenungkan hubunganku dengan Tuhan. Kiranya Tuhan juga akan memilih orang-orang yang setia denganNya ketika berhadapan dengan saat-saat sulit.

Setia manakala karena imannya dihadapkan dengan kesulitan dan penderitaan. Tuhan memilih orang-orang yang mau mengutamakan Dia, orang-orang yang mau memberikan waktu dan dirinya untuk Dia.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan St. Markus mengingatkan bahwa Tuhan menghendaki dan berkenan kepada orang-orang yang selalu setia dengan-Nya tidak hanya di saat-saat berahmat tetapi lebih dari itu di saat-saat sulit dan penuh derita.

“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang; menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta.”
 
Bagaimana dengan aku?

Adakah aku termasuk golongan orang yang setia?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here