- Bacaan I: 1Raj. 17: 1-6
- Injil: Mat. 5: 1-12
PADA waktu saya Novis, salah satu latihan yang harus dijalani oleh setiap Novis adalah peregrinasi.
Peregrinasi adalah berjalan sejauh 450 Km dengan rute yang telah ditentukan. Selama dalam perjalanan kami tidak membawa bekal; untuk makan kami meminta-minta.
Dengan peregrinasi kami dilatih untuk bergantung pada penyelenggaraan ilahi.
Pengalaman waktu mau menjalankan peregrinasi muncul banyak kekhawatiran dan ketakutan, apakah nanti saya kuat berjalan, nanti bagaimana cara untuk meminta makan, dan sebagainya.
Pada misa pagi sebelum berangkat diingatkan oleh Pater Magister agar tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri dan sungguh-sungguh belajar mengandalkan penyelenggaraan ilahi.
Dalam pelaksanaan ada banyak tantangan dan kesulitan namun semua dapat dilalui dengan baik. Dan kami merasakan betapa Tuhan begitu baik dan memungkinkan semua dapat terjadi.
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan Matius: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan Allah”.
Kiranya miskin di hadapan Allah adalah orang-orang yang berani menggantungkan hidupnya pada Allah.
Kelemahan dalam hidupku, adalah sering terjebak untuk mengandalkan diri sendiri. Sehingga sering dihinggapi ketakutan dan kekhawatiran. Takut dan khawatir karena menurut perhitunganku, aku tidak mampu.
Akibat yang lain dari seringnya aku mengandalkan diri sendiri, adalah betapa mudah aku menyombongkan diri dengan hasil yang telah aku capai.
Betapa sulit berserah dan bergantung pada penyelenggaraan Ilahi, manakala aku merasa mampu dan kuat. Sering kali berserah hanyalah slogan bagiku.