Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
Bacaan I: Yeh. 47: 1-2. 8-9. 12
Bacaan II: 1Kor. 3: 9b-11. 16-17
Injil: Yoh. 2: 13-22
KETIKA pandemi virus covid-19 merebak dan banyak orang yang bekerja mulai dirumahkan, Gereja-gereja di Indonesia melalui keuskupan-keuskupan membentuk tim satuan tugas untuk mengurangi dampak dari adanya penutupan-penutupan tempat usaha.
Demikian juga yang terjadi dengan Keuskupan Bandung. Paroki-paroki mulai bergerak membagikan sembako, masker dan alat pelindung diri.
Uskup Keuskupan Bandung meminta agar paroki-paroki terlibat membantu masyarakat sekitar. Bahkan Bapak Uskup meminta ekonom agar memberikan bantuan dana kepada paroki-paroki agar dapat digunakan untuk membantu masyarakat.
Berbagai gerakkan yang dilakukan Gereja menunjukkan bahwa Gereja hadir di tengah masyarakat dan terlibat dalam kecemasan dan harapan masyarakat.
Kiranya hal yang paling penting adalah Kehadiran Gereja di mana pun seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Gereja yang hadir melalui paroki-paroki juga seharusnya memberikan dampak positif (memberikan nilai tambah) bagi masyarakat di sekitar.
Sebagaimana gambaran bait Allah sejauh diceritakan nabi Yesaya: “Kemana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup…… Dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.”
Keluargaku adalah Gereja terkecil. Apakah kehadiran keluargaku memberikan dampak positif (memberikan nilai tambah) bagi masyarakat di sekitarku?
Andai setiap keluarga menyadari hal ini betapa nyata apa yang dikatakan Nabi Yesaya, “Dari dalam Gereja mengalir air dan kemana saja air mengalir, semua yang ada di sana hidup.”