“KALIAN sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan. Bukan damai, melainkan pertentangan.”
Sabda Yesus ini bisa membingungkan kita. Di satu sisi Yesus mengajarkan hukum kasih. Di sisi kain seakan akan Yesus nengajarkan pertentangan dari kasih.
Mana yang betul?
Kiranya kita diajak untuk mendalami ayat di atasnya yang menyatakan bahwa Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi. Yesus menghendaki agar api yang Ia lemparkan di bumi ini selalu menyala.
Api apa yang dimaksud oleh Yesus?
Saya rasa api yang dilempar oleh Yesus dan diharapkan selalu menyala adalah api kasih. Api kasih itulah yang diharapkan untuk terus menyala dan menyemangati dalam mewartakan kabar gembira keselamatan.
Dalam realitas kehidupan di tengah-tengah keluarga atau masyarakat kadang yg menyala bukan lagi api kasih tetapi malah sebaliknya, api kekerasan, api kedengkian, api kebencian.
Ketika kita menyuarakan api persaudaraan, kadang yang kita alami justru api konflik. Kita hendak melemparkan api keadilan, tetapi yang terjadi adalah tindakan ketidakadilan. Api toleransi sudah digaungkan tetapi masih juga ada tindakan intoleransi yang terjadi.
Maka sekarang ini menjadi tugas bagi kita untuk terus menjaga api kasih. Api kasih itulah yang terus kita kobarkan dalam hati kita.
Semoga lemparan api kasih Kristus yang ada dalam diri kita mampu menyemangati kita untuk mewujudkannya.
Tuhan mencurahkan api kasih-Nya kepada kita dan seluruh keluarga kita. @diopr